Perkutut Katuranggan


Berbicara mengenai Perkutut Katuranggan biasanya dikaitkan dengan Perkutut Lokal yang diyakini mempunyai kekuatan gaib atau supranatural/yoni menurut kepercayaan orang-orang tua kita sejak beratus-ratus tahun terutama pada masyarakat tradisi Jawa dan bukan Perkutut Silang atau sering dikenal Perkutut Bangkok yang banyak kita lihat dan pelihara saat ini yang diyakini sudah tidak lagi memiliki kekuatan gaib sesuai dengan alam pikiran masyarakat modern. Sehingga Perkutut Katuranggan sering disebut burung alam gaib yang bisa memberikan rezeki, kebahagiaan dan ketenteraman rumah tangga, pangkat dan jabatan, dll.

Kebiasaan menikmati bunyi suaranya anggungan perkutut yang indah ini dimulai sejak zaman Majapahit dan memang burung yang satu ini pada waktu itu biasanya hanya dipelihara oleh kalangan ningrat kerajaan yang semakin dikembangkan pada saat keraton Ngayogjakarta Hadiningrat dibawah Sri Sultan Hamengku Buwono VII pada tahun 1877-1921.

Perkutut juga diyakini sebagai bilangan ke-lima dari kelengkapan seorang Priya sejati yang sempurna dalam tradisi Jawa yang berlatar kebudayaan keraton yaitu ; Wisma (rumah), Garwa (Istri), Curiga (Keris), Turangga (Kuda) dan Kukila (Perkutut). Perkutut merupakan alat pencipta kepuasan atau kenikmatan pribadi. Suara anggungannya dan keindahan fisiknya dapat memberikan suasana tenang, teduh, santai bahagia dan seolah-olah manusia dapat berhubungan dengan alam semesta secara langsung.

Sebagaimana yang telah dikemukakan pada awal tulisan ini, perkutut memiliki keistimewaan luar biasa karena dianggap memiliki kekuatan gaib yang dapat mempengaruhi pemiliknya berdasarkan " Katuranggan " yang dipercaya memiliki titisan darah gaib, juga berdasarkan " Ciri mathi " adalah ramalan dalam hubungan bentuk atau sifat tertentu seekor perkutut, sehingga dipercaya memiliki pengaruh baik (membawa keberuntungan/rezeki, ketenteraman rumah tangga, pangkat, dlsb.) atau buruk (membawa sial atau mala petaka) bagi pemilik atau si pemelihara tersebut.

Untuk mengetahui baik tidaknya seekor perkutut, dapat ditilik berdasarkan katuranggan dan ciri mathi berupa ciri fisik seperti bentuk tubuh, bulu, paruh, kaki dan juga sifat, perilaku serta pada saat berbunyi/manggung yang dapat dijelaskan sebagai berikut/seperti dibawah ini.

Perkutut Katuranggan atau Primbon antara lain :
Perkutut Songgo Ratu : perkutut ini dipercaya sebagai titisan seorang putra Raja Bali di zaman Majapahit yang dikejar-kejar musuhnya dan melarikan diri sampai ke Desa Tutul di Blambangan, Banyuwangi dan mati terbunuh, kemudian berubah menjadi Perkutut yang diberi nama Perkutut Songgo Ratu.. Perkutut ini berciri khas di kepalanya ada jambul semacam mahkota berwarna putih. Sifatnya juga seperti ningrat yang tidak suka berkeliaran, hidupnya hanya di tempat yang sepi seperti didalam goa atau di pekuburan. Perkutut ini kuat menahan lapar dan haus sampai beberapa hari, tidurnya selalu ditempat yang paling tinggi dibanding perkutut lainnya. Mempunyai wibawa yang sangat besar, shingga perkutut yang berada didekatnya tidak akan berani bersuara/bunyi. Ciri-ciri fisiknya yang lain adalah, kaki dan paruhnya berwarna hitam. Bulunya agak kehitam-hitaman. Perkutut yang mempunyai yoni yang besar, biasanya jarang berbunyi dan suaranya relatif juga kecil, demikian pula perkutut yang satu ini. Perkutut ini bisa untuk menolak santet/ilmu hitam, melancarkan rezeki dan mempunyai kewibawaan yang tinggi bagi pemiliknya.

Perkutut Lurah : dilihat dari corak warna perkutut, sepintas dapat dilihat persamaan tersamar dengan ular, dimana keduanya mempunyai lurik yang hampir sama. Perkutut mempunyai bulu dada yang warnanya lebih terang, bahkan keputih-putihan, begitu juga dengan ular. Perkutut Lurah ini tinggal dihutan makannya disuapi atau dibawakan makanan oleh perkutut yang lain yang menjadi anak buahnya. Biasanya perkutut ini dipelihara oleh atasan atau pemimpin yang mempunyai kedudukan, karena perkutut ini mempunyai yoni kewibawaan yang luar biasa dan mendatangkan rezeki yang berlimpah.

Perkutut Putih : perkutut ini merupakan primadona yang banyak dikejar-kejar orang, sebab selain sangat langka, perkutut putih ini diyakini bisa mendatangkan kekayaan bagi si pemilik atau si pemeliharanya. Warna bulunya seluruhnya putih, matanya merah, paruh kelabu kemerahan, kaki merah bergaris-garis hitam dan kuku berwarna putih. Perkutut ini biasanya dahulu hanya dimiliki oleh para Raja atau pemimpin. Perkutut ini juga diyakini dari hasil perkawinan In breed yaitu antar saudara sekandung yang berlangsung beberapa generasi sekitar 5 sampai 10 tahun lamanya. Jadi perkutut putih belum tentu anak-anaknya adalah putih, tetapi perkutut biasa yang membawa darah putih pada suatu ketika akan mempunyai keturunan berbulu putih. Konon karena langkanya biasanya sebelum dimiliki seseorang, perkutut putih datang lewat mimpi dengan rupa orang yang sudah tua, berambut serta berjenggot putih.

Perkutut Hitam atau Kol Buntet : seluruh bulunya hitam legam yang dianggap rajanya perkutut, kalau dipelihara akan memberikan keberuntungan.

Disamping itu masih ada beberapa jenis perkutut Katuranggan antara lain ; Perkutut berekor 15 lembar ( Pendawa Mijil ), Perkutut berwarna tepung tumpeng atau disebut juga Perkutut Daring Kebak/Tembus, Perkutut Udan Emas, Perkutut bermata merah dan kuning ( Mercu Jiwa ), Perkutut Rondo Semoyo, dll. yang kesemuanya mempunyai yoni sendiri-sendiri antara lain untuk nolak santet dan ketenteraman keluarga ( Tepung Tumpeng ), untuk kewibawaan ( Pendawa Mijil dan Mercu Jiwa yang kewibawaannya besar ), kelancaran berdagang ( Rondo Semoyo ). Jadi dapat dibayangkan jika kita mempunyai seekor perkutut berwarna Tepung Tumpeng, matanya merah atau kuning dan ekornya berjumlah 15 lembar, maka jelas dan pasti perkutut ini adalah perkutut bagus dan langka serta mahal harganya.

Juara Konkurs Walikota Jakarta Pusat Cup 2008


Support total ‘Walikota Jakarta Pusat’ menjadikan gebyar konkurs perkutut di wilayah Jakarta semakin semarak saja. Even Walikota Jakarta Pusat Cup ke VI 2008, minggu (23/11) pekan lalu yang bertema ‘Melalui Apreasiasi Burung Perkutut Kita Tingkatkan Pembudidaya dan Kecintaan Masyarakat Terhadap Burung Perkutut’, benar mendapat sambutan luar biasa dari kung mania sehingga event yang memperebutkan trophy bergilir ‘Walikota Jakarta Pusat’ berjalan gayeng dan sukses.

Walikota hadir, New Citra Makita & Pujangga Cinta action

Event yang dibuka langsung oleh Walikota Jakarta Pusat Drs Hj Sylviana Murni SH M.Si yang dalam sambutannya dibacakan oleh Asisten Administrasi Umum dan Keuangan Walikota Jakarta Pusat Drs Wahyu Haryadi M.Si menyatakan “kami sangat menyambut baik kegiatan konkurs perkutut yang dilaksanakan oleh Suku Dinas Peternakan & Perikanan Kota Administrasi Jakarta Pusat yang bekerja sama dengan P3SI Korda Jakakarta Pusat.”

Seiring dengan pesatnya perkembangan wilayah kota administrasi Jakarta Pusat dimana masyarakatnya sangat heterogen, sehingga banyak menimbulkan problemaa yang begitu komplek, oleh karena itu konkurs perkutut diharapkan dapat memberikan solusi tepat dan menjadi suatu sarana hiburan dan sekaligus sebagai penangkal rasa stress bagi masyarakat Jakarta yang mobilitasnya semakin padat. Selain itu, kegiatan yang digelar setiap tahun ini akan membantu kepariwisataan dan perekonomian di wilayah Jakarta Pusat yang dampaknya juga akan meningkatkan ekonomi para pedagang dan penangkar burung perkutut. “Dengan rasa penuh persahabatan dan sportifitas saya ucapkan selamat berlomba”, jelas Drs Wahyu Haryadi M.Si.

Dengan tertib dan mulusnya lomba kali ini nampaknya membuat penonton bisa menikmati gregetnya persaingan antar jawara. Yang paling mengesankan perseteruan ketat di kelas dewasa senior, New Citra Makita yang semakin perfek stylenya melaju mulus tanpa ada perlawanan yang berarti, padahal dikelas bergengsi tersebut bertebaran jawara favorit kelas nasional. Tampilan New Citra Makita saat itu sangat brilian beberapa jawara yang mencoba untuk memberi perlawanan terpaksa di sikat habis tanpa dikasih kesempatan. misalnya Triniti milik Akong Bandung, Lionel Missi jawara anyar Handoyo, Usup dan Fredy Tangerang dan Bende Mataram orbitan kandang favorit Eraska Kranggan juga kandas melancarkan aksinya.

Sementara di kelas dewasa yunior, Pujangga Cinta jawara andal Agus Panuli yang sempat membuat sensasi fantastis di Surabaya pekan silam berhasil melejit keposisi puncak. Pujangga Cinta yang merupakan terbitan kandang unggulan Patra jaya Tangerang kali ini tampil prima sejak awal terus ngembat dengan menyabet koncer tiga warna hitam hingga akhirnya berhasil secara gemilang meninggalkan pesaingnya dengan telak dalam perolehan poin. Perlawanan hanya dilancarkan oleh ‘Great One’ yang mulai menunjukkan giginya sebagai meteor baru apalagi jawara anyar tersebut orbitan anyar kandang favorit Naga Mas BF Jakarta. “Ini sebenarnya sudah bukan yang pertama Great One tamil cemerlang, tapi semenjak dimasukkan kelas dewasa yunior saat diterjunkan pertama kali ia mampu menggondol trophy”, ucap Asep sang mekanik Naga Mas BF. Pernyataan Asep dibenarkan oleh sang Bos Eddy Amin Bonarda, Great One telah tampil cukup prima meski akhirnya dapat juara runner up”, tegas Eddy Amin B.

Dikelas piyik bulu coklat persaingan rada ketat Centrino, Laskar Pelangi dan Bunga Sahara benar-benar berjuang dengan keras untuk menjadi yang terdepan meski akhirnya Centrino lah yang berhak menduduki posisi terhormat sebagai juara pertama. “Barangkali, inilah penampilan terbaik Centrino, kondisinya lagi fit sehingga rajin bunyi sejak babak awal”, jelas Mus sang empunya.

Akhirnya panitia Eddy Liu yang juga ketua P3SI Korda Jakarta PUsat mengucapkan terima kasih banyak dan mohon maaf bilamana dalam penyelenggaraan masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Jaja

Ucapan Terima kasih

Panitia Walikota Jakarta Pusat Cup ke VI 2008 mengucapkan TERIMA KASIH kepada: PT. Graha Krindo Utama “GKU” Jakarta, Naga Mas BF Jakarta “Edy Amin Bonarda” yang teleah mensupport konkurs hingga sukses.

DEWASA SENIOR

New Citra Makita - IBO - Citra I - Makita, 50
Lionel Messy - Handoyo/Usup/Fredy - Alam Sutra - Paksi Mas - 45
Triniti - Akong - Bandung - Golden - 40
Kaisar - Johan - Jakarta - - 35
Bende Mataram - Agung Eraska - Kranggan - Eraska - 30
Albatros - Akong - Bandung - Kopa - 25
Aura Cinta - Johan - Jakarta - - 20
Kencono Ungu - Duta Sriwijaya - Jakarta - LM - 18
Cah Gombong - Wardi/Yong - Bekasi - Yoyong - 16
Wisma Darmala - Syafiih - Jakarta - Syafiih - 14

DEWASA YUNIOR

Pujangga Cinta - Agus Panuli - BSD - Patra jasa - 50
Great One - Edy Amin B - Naga Mas - Naga Mas 45
Brahma - Samsuri - Bekasi - SA 06 -40
Wira Cempaka - Ddik Suwardi - Jakarta - DSI - 35
Torres - Apau - Jakarta - HAAS - 30
Mustang - Henry Ismanto - Jakarta - CPS - 25
Honda - Adnan/Novi - Jakarta - Thayru - 20
Samurai - H.Fauzan - Cikarang - Layar Emas - 18
Jeger - Slamet - Jakarta - Slamet - 16
Gending - Afendi/TPM Nadira BF - Jakarta - Wik - 14
Super Star - Amir - Jarta - Sadewa - 12
Uranium - Arief - Jakarta - HAAS - 10

PIYIK YUNIOR

Palasara - Suyono - Bekasi - HBC 54 - 50
Mitra Sejati - Anwar/Soleh - Jakarta - Madu Rasa - 45
Eto’o - Mustari - Jakarta - WAT - 40
Hercules - Widodo - Halim - HBC - 35
Barak Obama - Rachman - BSD - Joni Player - 30
Obama - Rudi/Farman - Jakarta - CN -25
Laskar Pelangi - MKS/M.Yasin Asep Dipo - Jakarta - Diamon Bf - 20
Bima - Mustari - Jakarta - Sahara RCTI - 18
Bayu - Ruli - Bekasi - HBC 54 - 16
Bewok - Doni Tim TGS - Johar Baru - ANS - 14

PIYIK BULU COKLAT

Centrino - Bing/Mus - Kebon Jeruk - BELL - 50
Laskar Pelangi - Ir.Dede - Condet - 45
Bunga Sahara - Mustari - Kebon Jeruk - WAT - 40
Polaris - Akong - Bandung - Golden - 35
HMI - Karta - Bandung - Layar Emas - 30
Compony - Parno - Bogor - VOC - 25
No gantangan 47
Gelombang - Iwan Kujang - Bogor - Mentari - 18
Neneng - Ir.Dede - Condet - Jordy - 16
Exxon - M.Nur - Pamulang - 3F - 14
Exxo - M.Nur - Pamulang - 3F - 12
Zorro - Arifin - Pondok Bambu - Grand Master - 10
Putra Naga - Edy Amin B Naga Mas - Naga Mas - 8
Bento - Rosyid - Cengkareng - Repind 239 -6
No gantangan 41

Burung Agrobis, No. 450 Minggu, Desember 2008

Kejurda Cup 2008 Jakarta Selatan


Gelaran Kejurda Cup 2008 2008 Jakarta Selatan yang dikemas oleh P3SI Korda Jakarta Selatan dan dilaksanakan di lapangan permanen Taman Wisata Pulau Situ Gintung Jakarta Selatan, Minggu (30/11) pekan lalu secara keseluruhan sukses tapi juga menyisakan banyak kejutan menarik. Leonel Messi jawara anyar andalan Handoyo/Yusuf/Fredy secara meyakinkan berhasil mencelat diposisi puncak setelah berjuang keras menyisihkan rival-rival beratnya. Padalah dikelas bergengsi tersebut cukup banyak jawara selevel nasional yang turut ambil bagian namun talenta orbitan ‘Paksi Mas’ ini termasuk tangguh hingga babak akhir tidak ada yang mampu melengserkan dari posisinya hanya Great One yang mampu memberi perlawanan.

Langkah messi mulus, great one menggebrak

Sejak awal pertarungan sebenarnya Great One jawara andal Naga Mas Bf kepunyaan Eddy Amin Bonarda telah memimpin dengan 3 warna telah disikatnya dibabak awal. Ini satu permulaan yang cukup baik, menjelang siang persaingan kian menarik dan seru, banyak peserta yang makin asik mengeluarkan anggungannya. Begitu juga dengan Lionel Messi terus ngembat beberapa kali secara apik sampai mengeluarkan aji pamungkasnya. Hingga berhasil menyikat bendara 3 warna hitam dan sedang diajukan untuk naik 4 warna tapi sayang waktu sudah keburu habis. Kala itu perjuangan Great One nggak kalah apik, andai mau fight lagi bukan mustahil orbitan asli Naga Mas Bf lah yang jadi kampiunnya.

Pasti kung mania banyak yang terkesima bila mendengar suara burung seperti itu. Suaranya bagus tengahnya nekan satu-satu, panjang dan ngebuang ujungnya sopan, plus stabil lagi. “Pantas kalau jadi juara”, ujar H.Eddy Sofyan yang menyaksikan Lionel Messi dari babak pertama hingga akhir di bibir lapangan. Sedangkan Handoyo/Yusuf/Fredy sang empunya juga sangat bangga besutannya menjadi yang terbaik di kelasnya. “Bangga-lah, meski dikelas ini sarat jawara-jawara nasional ternyata Lionel Messi dapat mempersembahkan gelar juara pertama.” jelas Bambang.

Sedangkan persaingan di kelas dewasa yunior lebih seru, Pujangga Cinta jawara andala Agus Panuli yang pernah menggebrak arena lomba Surabaya kali ini lagi menurun staminanya sehing daya dobraknya yang cukup sensasional nyaris nggak keluar hanya sesekali saja mengeluarkan anggungannya. Kesempatan baik ini langsung dimanfaatkan oleh Kantons, jawara anyar andalah Widodo asal Halim Jakarta Timur dan Wira Cempaka orbitan DSI Bf milik Didik Suwandi dengan ngefight habis sejak awal.

Sementara dikelas piyik yunior orbitan peternak BSD Citu ‘3F’ Bf yang kian ngejreng semakin bisa diandalkan. Buktinya salah satu produksinya Exxon milik M.Nur/Thayru kembali mencatat rekor terbaik dengan meraih juara pertama. Exxon saat ini tampil prima, 3 warna berhasil di sikatnya. “Saya cukup bangga dan amat terkesan, Exxon mampu menampilkan aksi terbaiknya,” jelas Komeng panggilan M.Nur.

Dikelas piyik bulu coklat, persaingan rada seimbang tapi Bunga Sahara bergelang Wat Wayang Tasikmaslaya orbitan anyar Sahara RCTI BF Jakarta masih lebih unggul dari lawan-lawannya. Seperti Kompeni milik suparno asal Bogor, dan Lembayung Sutra orbitan baru Rembulan Bf milik M.Yasin Duren Sawit Jakarta Timur.

Hingga akhir lomba berjalan lancar dan sukses, panitia mengucapkan terima kasih banyak atas partisipasi semua pihak. Dan mohon maaf bila dalam penyelenggaraan lomba ini masih ada peserta yang kurang puas. “Sampai jumpa lagi di event yang lebih besar dan heboh,” ucap Petrus CB paita pelaksana. jaja

DEWASA SENIOR

Lionel Messi - Handoyo/Usup/Frediy - Alam Sutra - Paksi Mas - 50
Great One - Edy Amin B - Priok - Naga Mas - 45
Selendang Sutra - H.Supandi - Condet - Jordi - 40
Citra Pesona - IBO Bf - Jakarta - KPP - 35
Suro Madu - H.Fauzan - Cikarang - Layar Emas - 30
Senandung Deli - Buyung - Medan - MPL - 25
Pelanit - H.Ridwan - Karawang - Alfa 92 - 20
Andromeda - Agung - Kranggan - Eraska - 18
Mawar - Abah Nari - Karawang - Nurul Janah - 16
Aura Cinta - Johan - Jakarta -GSP - 14

DEWASA YUNIOR

Kanton - Widodo - Halim - HBC 54 - 50
Brahma- SA Bf - Bekasi - SA 06 - 45
Wira Cempaka - Didik Suwardi - Jakarta - DSI
Honda - Adrian/Novi - Jakarta - Thayru - 35
Pujangga Cinta - Agus Panuli - BSD - Patra Jaya - 30
Mustang - Henry Ismanto - Jakarta - - CPS - 25
Samurai - H.Fauzan - Cikarang - Layar Emas - 20
Gending - Afendi - Jakarta - WIK - 18
Surya Kencana - Guntur - Jakarta - Diva - 16
No. gantangan 71

PIYIK YUNIOR

Exxon - M.Nur/Thayru - Pamulang - 3F -50
Iftikar - Heru Wiryanto - Depok - Difa - 45
Aladin - Nurdin Tim TGS - Kemayoran - VOC - 40
Gelung Wesi - Ardy - Cikarang - FBR - 35
Putra Naga - Edy Amin B - Priok - Naga Mas - 30
Exxon - M.Nur/Thayru - Pamulang - 3F - 25
Bajuri - H.Roni - Depok - Misy - 20
Obama - Johan - Jakarta - - 18
Mandi Laras Yr - H.M.Sadili - Jakarta -BBC - 16
TPM Cinta Laura - Taufik/Kelik - Cimanggis - 14

PIYIK BULUCOKLAT

Bunga Sahara - Mustari - Kebon Jeruk - 50
Kompeni - Suparno - Bogor - VOC - 45
Lembayung Sutra - Yasin Asep Dipo - Jakarta - Rembulan - 40
Pujangga Cinta - Karta - Cikarang - HMI 703 - 35
Laskar Pelangi - Dede Condet - Jakarta - Jordi - 30
TPM Regge - Affandi Nadira Bf - Nadira - 25
New Jacko - Andri - Pamulang - - 20
Marchel - Petrus CB - Jakarta - R&J - 18
Rahayu - Awang - Cisoka - Santi - 16
Perdana - Ali Sadikin - Tanggerang - SAE - 14

BURUNG AGROBISNIS | No. 451 Minggu II Desember 2008

LIGA PERKUTUT INDONESIA 2008 (Seri Penutup)


Akhir seri penutup Liga Perkutut Indonesia 2008 bener-benar dramatis dan penuh ketegangan, maklum posisi bergengsi di dewasa senior masih dimungkinkan pimpinan klasemennya bisa berubah. Adalah trio Raja yang menjadi tegang pasalnya kalau sampai ketiganya tidak mau kerja sementara Babylon mau ngefight bisa jadi Babylon yang juara dan ini benar benar hampir terjadi. Namun dewi fortuna masih mau berdekatan dengan Pusaka Raja milik H Eddy Yusuf Baturaja. Walau hanya berada di posisi ke-8 jawara milik tim Raja masih bisa merebut posisi pertama pimpinan LPI 2008, sementara Mustika Raja dan Mahkota Raja malah ogah kerja di Solo sehingga keduanya harus tergeser ke posisi ke-3 dan ke-4.

Babylon hampir saja menang

Di dewasa yunior untuk kesekian kalinya Heru DS Balikpapan merajai kelas tersebut, beberapa kali menjadi yang terbaik di dewasa yunior membuat Tim HDS tim luar Jawa paling sukses, tim HDS menempatkan Sella sebagai yang terbaik bahkan di meninggalkan lawannya sejak sebelum LPI ditutup pekan lalu. Di posisi ke-3 ada Putra Muba yang langsung melejit. (Daftar lainnya lihat daftar klasemen).

Nah dengan seri penutup maka kungmania Indonesia dihadapkan pada seri LPI 2009 yang bakal dibuka di awal Maret 2009 di Lampung. hen

LPI 2008 KLASEMEN AKHIR

Dewasa Senior

Pusaka Raja - H Eddy Yusuf - Baturaja - Fajar - 716
Babylon - Ir Andijanto - Temanggung - SIN - 678
Mustika Raja - H Eddy Yusuf - Baturaja - Kopa - 660
Mahkota Raja - H Eddy Yusuf - Baturaja - Grand Master - 645
Mutiara Sejati - RH Faisol/Muniri - Malang - JBM - 495
Tombak Raja - H Eddy Yusuf - Baturaja - KPP - 361
Jameela - H Zainuri Hasyim - Bandung - Xena - 343
Anak Naga - Atong - Pekanbaru - AM - 285
Koalisi - Tim MTG - Bekasi - Terminal - 272
Predator - Agus Panuli - Tanggerang - MPL - 251
Ibnu Sabil - Duta Sriwijaya - Jakarta - Hapsari - 217
Aljazair - Tim Terminal - Surabaya - MLT - 200
ST - Tim MTG - Bekasi - TPP - 180
Agul Agul - Duta Sriwijaya - Jakarta - Inter 179
Jamaica - Hendry WAT - Tasikmalaya - TPP - 175

Dewasa Yunior

Sella - Heru DS - Balikpapan - Cakarawala -
789 Predator - Tim HK - Pamekasan - Gran Master - 635
Putra Muba - Very Sekayu - Palembang - Cakrawala 345
Bangkit - Mulyanto - Kebumen - Husna - 282
Ken Arok - Awong - Surabaya - AW - 270
Brimob - Wachid/Hamid - Surabaya - Inter - 250
Mama Mia - Tim Srikandi - Bogor - ADY - 220
Bio Vallin - Trisno - Banjarmasin - Kopa - 203
Triniti - AKong - Bandung - Golden - 181
Tajir - Tim MTG - Bekasi - Double G - 181
Hikayat Cinta - Nugroho CS - Jakarta - Ujang PS - 180
Putra Surabaya - Adi APS/Tak Beng - Surabaya - Amir - 115
Bordeaux - Ache - Semarang - Palem - 77
Sahara - - - 72
Anak Bangsa - H Solehudin - Pronorogo - Grand Master - 72
Sang Saka - Arifin - Jakarta - Grand Master - 70 .

LPI sebenarnya dikelola siapa?

Liga Perkutut Indonesia (LPI) pertama kalinya dipopulerkan oleh AGROBUR, di era 1990-an dengan maksud untuk mencari jawara terbaik Nasional dan mendongkrak hobi perkutut maka LPI digelar secara rutin.

Di tahun 2000-an LPI berjalan semakin dewasa, Agrobur sebagai pencetus ide rasanya bangga membesarkannya, namun sejak 2007 LPI mulai diambil alih oleh P3SI Pusat. Baik itu gelarannya ataupun pendanaannya, dan pertama kali diambil Korda Bekasi yang dinahkodai H Gunawan MTG. Dan ditahun 2008 ini gelaran untuk penganugerahan LPI 2008 diambil koalisi korda yang ada di Korwil Jawa Tengah.

Boleh gelaran penganugrahan LPI 2008 ini berjalan dengan lancar, hanya saja ada yang berbeda dari segi persiapan lomba. Ini jelas terlihat jelang beberapa pekan gelaran LPI di gelar, beberapa teman penerima LPI mulai ada yang rasan-rasan tentang prosesi penerimaan piala LPI. Terutama sekali mereka yang sudah pasti bakal menerima piala LPI 2008 seakan “diharuskan” mengeluarkan dana piala LPI, padahal selama pelaksanaan LPI ini cara tersebut tidak pernah dilakukan.

Memang ada penggalian dana, namun itu semua lewat prosedural yang matang, bikin proposal dan diajukan langsung kepada peternak atau penerima LPI. Bahkan ada salah satu kungmania merasa kecewa dengan cara pengalian dana LPI 2008, sampai-sampai dia tidak membawa jawaranya diakhir liga, dan terpotong poinnya. Ada lagi yang bertanya piagam LPI-nya mana?

Nah pertanyaan yang muncul di lapangan bagaimana sebenarnya LPI ini dikelola, dari pendataan, pendanaan, sampai tetek-bengeknya, dan siapakah yang seharusnya mengelolanya P3SI Pusat atau penyelenggara lomba, sudahkan ada SDM yang mumpuni ngurusin hal tersebut? Perlu sekali dipikirkan bersama, karena selama ini yang berjalan sebenarnya masih carut-marut. hen

Sumber: BURUNG AGROBIS | No. 453 Minggu IV Desember 2008

Kejurnas CUP 2008 Solo


Gelaran konkurs nasional Kejurnas Cup 2008 di Solo, akhir pekan lalu (14/12) berjalan dengan lancar dan sukses. Kesuksesan ini tidak terlepas dari acara gabungan tutup kalender konkurs 2008 dan penganugerahan juara Liga Perkutut Indonesia (LPI) 2008. Dengan dua agenda yang sangat penting maka wakil wakil daerah otomatis langsung menyerbu Solo untuk tandang di seri akhir LPI 2008, terlihat di lapangan beberapa wakil wilayah tampak asyik nge-joki jago-jagonya.

Blok Jatim sapu bersih juara satu: Aljazair & Predator langsung pamer tonjokan

Aljazair dan ST bikin gebrakan di akhir kompetisi LPI 2008, dan benar-benar bikin heboh sebab mereka adalah produk impor yang memang layak juara di pentas tertinggi di Indonesia.

Aljazair produk MLT Thailand Selatan, akhirnya memang benar-benar “mendendam” dengan menguasai lapangan yang dikenal “angker” oleh sebagian kungmania tanah air. Dengan tipikal suara yang trendy saat ini rasanya Aljazair memang sulit di lawan, jawara milik Tim Terminal Perkutut Surabaya memang layak juara. Bahkan ST (Sungguh Terlalu) bergelang TPP jawara milik Tim MTG yang seharga 1000 bath harus mengakui lawannya, tapi melihat performanya rasanya ST bisa saja membalas kekalahan tersebut. Namun yang menjadi catatan penting adalah jawara Kejurnas 2008 kali ini diwarnai oleh produk impor asli Thailand Selatan yang memang kualitas suara boleh diadu. Termasuk Jamaica bergelang TPP yang langsung ganti pemilik saat lomba masih berjalan 3 babak, adalah Hendry Wat Wayang Tasikmalaya yang benar-benar kepincut dengan suara, jadi tak tahan langsung ment-take over di lapangan.

Lebih seru lagi sebenarnya kungmania sekalian perlu memperhatikan posisi ke-3 yang dipegang Babylon, walau dikepung produk impor Babylon milik Ir Andijanto tetap fight. Semangat yang tinggi untuk bisa naik peringkat di LPI 2008 memang menjadikan Babylon tampil gagah di Kejurnas, bahkan trio Raja yang jadi musuh bebuyutannya harus ketar-ketir melihat laju Baylon yang terus naik, namun karena hadangan Aljazair dan ST maka Baylon hanya bisa mengumpulkan poin maksimal 80 yang cukup menjadi modalnya naik peringkat di LPI 2008. Sementara di posisi ke-4 ada Jamaica dan di posisi ke-5 ada New Citra Makita yang mulai melawan di arena konkurs.

Di dewasa yunior, kejutan justru datang dari Predator tampil all out di Solo membuat jawara milik Tim HK Pamekasan ini langsung memimpin lomba, jawara bergelang Grand Master Surabaya ini memang pada top performanya, sehingga mampu kerja dengan baik di Kejurnas 2008. Hikayat Cinta yang sempat menempel ketat Predator harus puas di posisi kedua jawara bergalang Ujang PS milik Nugroho ini memang harus tertahan di posisi tersebut. Namun prestasi tersebut sudah cuakup, lalu di susul Putra Muba bergelang Cakrawala milik Ferry Sekayu Palembang yang semakin menunjukkan prestasi terbaiknya, di posisi ke-4 ada Mama Mia dan posisi ke-5 ada Bangkit.

Dikelas piyik senior, Havana bergelang Cendana milik Wachid dan Hamid Jupiter BF memastikan kemenangan blok Timur merebut seluruh juara satu di semua kelas, Havana memang menonjol dikelasnya, sampai sampai Lenggang Sejati dan Dewa Langit sempat kewalahan padahal kedua jawara tersebut perolehan poinnya saling kejar, Dewa Langit milik Imo NSP salah satu pemain lawas yang melenggang dengan produk PowerTell sempat memimpin diawal babak, harus tersalip Havana dan Lenggang Sejati bergelang Wat Wayang BF Tasikmalaya milik Sun/Biyan yang juga pemain lawas yang saat ini lagi balik ke hobi perkutut.

Tokoh senior comeback

Dari pantauan Agrobur memang banyak para tokoh senior yang sempat menghilang sedikit banyak sudah mulai berani muncul di lapangan, jelas ini menandakann perkutut daya magnitnya memang kembali menguat. Nah 2009 sudah pasti bakal jadi milik peternak yang memiliki kualitas produk terbaik. hen

JUARA DI SOLO
DEWASA SENIOR

Aljair - Tim Terminal - Surabaya - MLT - 100
Sungguh Terlalu (ST) - Tim MTG - Bekasi - TPP -90
Babylon - Ir Andijanto - Temanggung - SIN - 80
Jamaica - Hendry Wat - Tasikmalaya - TPP -75
New Cinta Makita - IBO - Jakarta - 70
Tersanjung - H Bunaji - Surabaya - Terminal - 65
Jameela - H Zainuri Hasyim - Bandung - Xena - 60
Pusaka Raja - H Eddy Yusuf - Baturaja - Fajar - 55
Valentine - Akong Kopa - Surabaya - Thien - 50
Pangeran - Chandra Go In - Jogja - Grand Master - 45
Gigolo - H Sugi - Pacitan - BT Asia - 40
Sembrani - Ady - Jakarta - Eraska - 35
Anak Naga - Atong - Pekanbaru - AM - 30
Laksamana - Akong Kopa - Surabaya - Golden - 25
Kentrong- Tommy WP - Probolinggo - SGT - 20
Rambo - H Zainuri Hasyim Bandung - Xena - 15
Pandu Aji - Hendry Manila - Bandung - Aristos - 10
Aura Cinta - Johan - Jakarta - GSP 5
Satria Sejati - H Ismail - SUrabaya - HM Gantangan 45

DEWASA YUNIOR

Predator - Tim HK - Pamekasan - Grand Master - 100
Hikayat Cinta - Nugroho - Jakarta - Ujang PS - 90
Putra Muba - Ferry - Sekayu - 80
Mama Mia - Tim Srikandi - Bogor - ADY - 75
Bangkit - Mulyatno - Kebumen - Husna - 70
Sella - Heru DS - Balikpapan - Cakrawala - 65
Lembayung Sutra - Kelik - Solo - Mizy - 60
Betlehem - Dani/P Rais - Makasar - Terminal - 55
Sanjungan - H Abd Rouf - Surabaya - WIRA - 50
Brazilia - Nugroho - Jakarta - - 45
Bordeaux - Ache - Semarang - Palem - 40
Kosong - H Gunawan - Bekasi - - 35
Putra Solo - Hindarto - Solo - - 30
Bintang Surya - H Hasan - Pamekasan - - 25
Albatros - Akong - Bandung - Kopa - 20
Ken Arok - Atong - Pekanbaru - AW - 15
Mahardika - Pujo B - Semarang - Ario - 10
Orion - Sandi - Caruban - AD - 5
Brimob - Wachid/Hamid - Surabaya - Inter
Roro Ayu - Endro W - Solo - CHY-IM

PIYIK YUNIOR

Havana - Wachid/Jupiter BF - Surabaya - Cendana
Lenggang Sejati - Sun BF/Biyan - Kebumen - Wat
Dewa Langit - Imo NSP - Tegal - PowerTELL
Nato - Delvis/H Sugi - Pacitan - Palem
James Bond - Awong - Surabaya - SGY
Adi Wangsa - Awen - Solo - LIM
Kawan Baru - Umar KAwan- Surabya - HIM
Ning Gelis - H Didi Imam - POntianak - Putri Kuning
Rajawali - H Salidin - Surabaya - CHIMC
Elang Pasifik - SUN/Biyan - Kebumen - Golden
Nyabet - Ing Wang - Muntilan - IG
Sayu Wiwid - Dani/P Rais - Makasar - LY
Bintang Utama - S Sukamto - Suabaya - Grand Master
Grand Jovis - Budiawan - Palopo - Grand Master
Gantangan 211

Sumber: BURUNG AGROBIS | No. 453 Minggu IV Desemberber 2008

Pedoman Penilaian Konkurs


Sistim penilaian atau penjurian konkurs/lomba perkutut diatus dalam AD/ART hasil Konggres P3SI tahun 1994 di Jakarta. Pada dasarnya sistim ini tidak banyak berubah dari pakem-pakem ( aturan dasar ) yang telah ada sebelumnya. Hanya ada sedikit tambahan kriteria penilaian dari yang sebelumya yang dinilai hanya pada suara depan, tengah dan ujung/belakang sekarang ditambah dasar suara dan irama.

Kelima dasar penilaian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Angkatan ( suara depan ).

Perkutut yang mempunyai suara depan panjang ( klauu, kleoo, klaoo, weoo), mengalun dan menjerit, termasuk kategori baik dan bernilai tinggi. ( Tarikan pendek seperti huur, uuu dan hoo, tidak baik dan tidak masuk hitungan ).

2. Suara tengah.

Perkutut yang mempunyai suara tengah ke-tek yang jelas, bukan hanya ke atau tek saja. Ada beberapa macam Ke-tek , misalnya ; ke-te-te, ke-pe-tek, ke-te-pek atau ke-te-te-te-te. Suara tengah tidak harus panjang atau banyak, yang penting bunyi suaranya jelas dan tegas serta tidak kabur. Suara tengah yang bagus adalah 2(dua) langkah yaitu : ke-te atau ke-tek .

3. Suara ujung/belakang.

Suara ujung/belakang/akhiran kuuuuung yang baik adalah yang menggaung, berat, panjang dan dengan nada menurun ( yang sekarang terkenal dengan istilahnya ndlosooorrr ). Makin panjang kung-nya, semakin tinggi nilainya. Suara ujung kung ini ada beberapa macam misalnya ; kuuuuuung, kooooooong atau koooooo.

4. Dasar suara.

Dasar atau latar suara harus lantang ( bisa keras, nyaring, tebal, bedah karang, dsb.), jelas terdengar dan nadanya tidak naik turun.

5. Irama.

Irama atau lagu merupakan keserasian antara suara depan, tengah dan ujung. Suara yang semakin serasi (luwes) dan pembagian ritmenya seimbang, semakin tinggi nilai yang diberikan oleh Juri.

Suara tengah banyak yang disebut dobel, dobel plus, tripel atau bahkan tripel plus, bukan jaminan bahwa suara perkutut itu baik. Semakin banyak suara tengahnya, biasanya semakin lemah suara belakangnya, kung -nya tipis atau bahkan patah.

Burung yang jalan-4 atau suara tengahnya hanya jalan-2 disebut engkel, juga bisa menjadi juara asalkan nggacor atau rajin bunyi stabil sampai sekitar 8 kali pantauan juri, koordinator maupun dewan.

Memang suara engkel beberapa tahun terakhir ini kurang mendapat tempat dihati para Kungmania, orang lebih suka mendengar suara yang jalan-5 (sari), dobel ketek atau triple. Ada sementara pendapat dan menurut aturan P3SI, justru suara jalan-4 atau empat ketukan misalnya : kleo ke-te kooooong merupakan kategori ideal.

Yang paling penting alunan iramanya teratur, kalem, tidak terburu-buru dan stabil, baik tempo maupun vokalnya. Suara yang kalem didengarkan lebih dapat dinikmati dari pada yang suaranya cepat ( rapet ) dan temponya pendek.

Cara penilaian Juri.

Penilaian juri pada masing-masing unsur tersebut dinyatakan dalam bentuk angka-angka bulat yaitu : 7 (tujuh) = cukup, 8 (delapan) = baik dan 9 (sembilan) = istimewa untuk menyataan perbandingan keindahan dari tiap-tiap unsur suara.. Penambahan nilai 0.5 pada nilai 8 dapat dibenarkan sejauh hal itu diperlukan dan telah diputuskan lewat musyawarah.

Pemberian nilai 7, 8, 8.5 dan 9 tersebut merupakan hasil penilaian untuk tiap unsur suara dan setiap unsur suara terdiri dari 3(tiga) kriteria sebagai berikut ini :

1. Suara depan : panjang, mengayun/membat dan bersih.

2. Suara tengah : jelas, bertekanan dan lengkap.

3. Suara ujung : bulat, panjang dan mengalun.

4. Irama : senggang/lelah, lenggang dan edi/indah.

5. Dasar/latar suara : tebal, kering dan bening/bersih.

Catatan : tiap-tiap kriteria pada tiap unsur mempunyai nilai max. = 3, sehingga tiap-tiap unsur akan mempunyai nilai max. = 9, jumlah seluruhnya max. = 45.

Arti Bendera Koncer.

Perkutut baru akan diberikan nilai setelah memperoleh bendera segi-tiga, satu warna berukuran kecil sebagai tanda bunyi. Apabila dalam perkembangannya, nilainya layak ditingkatkan, maka juri memberinya bendera satu warna yang lebih besar yang disebut Bendera Koncer.

Artinya suara setiap perkutut peserta lomba/konkurs, baru mendapatkan nilai setelah memperoleh bendera tanda bunyi. Untuk membedakan burung yang bunyi di babak pertama, kedua, ketiga dan keempat ( setiap babak selama 35-40 menit untuk piyik dan 45 menit untu perkutut dewasa dengan diselingi istirahat 15 menit antara babak ke-2 dan ke-3 ).

Warna bendera setiap babaknya biasanya sebagai berikut :

Babak-I : Putih.

Babak-II : Merah

Babak-III : Hijau

Babak-IV : Kuning

Bendera Koncer Satu Warna ( hijau ).

Setelah mendapat bendera tanda bunyi disetiap babaknya, juri terus memantau perkembangan suara perkutut tersebut. Jika layak ditingkatkan, juri akan memberikan bendera koncer satu warna (hijau) yang berukuran lebih besar dibandingkan bendera tanda bunyi dan ini berarti perkutut tersebut sudah mendapatkan nilai = 42.

Bendera Koncer Dua Warna ( hijau + kuning diatasnya ).

Perkutut yang gacor ( bunyi terus menerus ) dan bunyinya semakin bagus, nilainya harus ditambah, asalkan bunyinya minimal empat kali berturut-turut. Sehingga nilainya dapat ditingkatkan lagi, bendera koncer satu warna dicabut dan diganti dengan bendera koncer dua warna ( hijau dibagian bawah dan kuning diatasnya ) dan nilanya menjadi = 42.5.

Bendera Koncer Tiga Warna ( hijau + kuning + merah ).

Untuk merubah bendera dua warna menjadi tiga warna yang berarti nilainya = 43, tidak boleh diputuskan oleh seorang juri penilai saja. Prosedur penilaiannya sebagai berikut :

1. Perkutut sudah berbunyi sekurang-kurangnya delapan kali berturut-turut dan semua unsur suara yang masuk dalam kategori penilaian harus terpenuhi.

2. Juri penilai mengusulkan kepada koordinator juri untuk ikut memantau suaranya.

3. Koordinator membubuhkan paraf persetujuan dalam lembar penilaian.

Jika memang perkutut tersebut layak dinaikkan nilainya, maka bendera koncer dua warna dicabut dan diganti dengan bendera koncer tiga warna ( hijau + kuning + merah ).

Bendera Koncer Empat Warna ( hijau + kuning + merah + putih ).

Untuk merubah bendera tiga warna menjadi empat warna yang berarti nilainya = 43.5, tidak boleh diputuskan oleh seorang juri penilai saja. Prosedur penilaiannya sebagai berikut :

1. Perkutut sudah berbunyi sekurang-kurangnya delapan kali berturut-turut tanpa salah dan ,e,enuhi syarat keindahan.

2. Juri penilai atau koordinator juri mengusulkan kepada koordiantor juri lainnya atau langsung kepada ketua ( dewan ) juri.

3. Penilaian harus mendapat persetujuan dari dua orang koordinator juri atau seorang koordinator juri dan ketua juri.

Jika memang perkutut tersebut layak dinaikkan nilainya, maka bendera koncer tiga warna dicabut dan diganti dengan bendera koncer empat warna ( hijau + kuning + merah + putih ) dengan gombyok kecil dibagian atasnya.

Bendera Koncer Lima Warna.

Bendera Koncer Lima Warna merupakan bendera empat warna ( hijau, kuning, merah dan putih ) ditambah gombyok besar dibagian atasnya yang berarti nilainya = 44.

Perkutut dengan kualitas pas-pasan akan sulit memperoleh bendera lima warna dan untuk mendapatkannya harus memenuhi syarat yaitu :

1. Gacor 10 kali berturut-turut tanpa salah.

2. Disetujui seorang juri dan dua orang koordinator.

Bendera Koncer Lima Warna Plus.

Bendera ini berupa bendera empat warna ditambah gombyok besar dua warna dibagian atasnya, hanya bisa diraih oleh perkutut yang sudah lolos dengan meraih bendera lima warna plus ( satu warna gombyok besar ), diberikan jiak jumlah nilainya telah mencapai = 44.5.

Bendera ini biasanya hanya bisa diraih oleh beberapa perkutut saja, terutama di babak ke-3 dan ke-4 jika memenuhi syarat sebagai berikut :

1. Perkutut berbunyi 10 kali berturut-turut tanpa salah.

2. Diusulkan oleh koordinator juri dan ketua dewan juri menyertakan tanda-tangan sebagai pengesahan/persetujuannya.

Bendera Koncer Lima Warna Ping Pong.

Bendera ini adalah yang paling istimewa dan tertinggi dari semua penilaian, berbentuk bendera empat warna ditambah dua warna gombyok besar dan satu bola ping pong dibagian atasnya, diberikan jika jumlah nilainya mencapai = 45.

Pemberian nilai 45 ini sangat jarang bahkan langka, sebab setiap unsur penilaian harus mendapat nilai = 9 ( nilai maksimal ), paling sering total = 44.5 saja. Dan hanya perkutut yang sudah mendapatkan nilai 44.5 yang bisa dinaikkan ke = 45, jika betul- betul layak untuk itu dan harus memenuhi syarat sebagai berikut :

1. Kualitas suara, irama dan mental perkutut haruslah istimewa.

2. Disetujui dan disahkan secara bulat oleh seluruh koordinator juri dan ketua dewan juri yang ada.

Apabila dalam perhitungan terakhir terjadi nilai draw atau sama, misalnya sama-sama = 44, maka tugas para perumus yang berhak menentukan sang Juara. Berdasarkan peraturan P3SI, pemenangnya adalah perkutut yang memiliki backing nilai tambah dibandingkan lawannya. Misalnya perkutut A pernah mendapat nilai = 44.5 dibabak ke-2, sedangkan dibabak lainnya kurang dari angka tersebut. Sedangkan perkutut B tidak pernah satu babakpun mendapatkan nilai = 44.5, walapun jumlah nilainya sama-sama = 44, maka perkutut A yang berhak menjadi Juaranya.

Bendera Penilaian


Berdasarkan hasil kongres Persatuan Pelestari Perkutut Seluruh Indonesia (P3SI) tahun 1994 dikeluarkan tata cara penilaian dalam konkurs yang saat ini masih dipakai dalam penilaian pada konkurs kelas Senior maupun Junior.

Pemberian bendera tanda bunyi berbentuk segitiga atau persegi panjang sebagai pertanda burung mendapatkan nilai 40/41. Pada setiap babak bendera ini berbeda warna dan disisakan setiap pergantian babak. Penilaian diberikan apabila 6 kali berbunyi secara berturut-turut.
Koncer satu warna (umumnya untuk membedakan dengan tanda bunyi, bendera di dobelkan seperti dua warna tetapi warna sama). Nilai diberikan 42 s.d. 42,5. Penilaian diberikan apabila berbunyi 6 kali berturut turut dan memenihi kriteria penilaian lima unsur suara yang dinilai.
Koncer dua warna (variasi warna tidak masalah). Nilai diberikan 43. Penilaian diberikan apabila berikutnya 8 kali berbunyi secara berturut-turut dan memenuhi kriteria penilaian lima unsur suara yang dinilai.
Koncer tiga warna (variasi warna tidak masalah). Nilai diberikan 43,5. Penilaian diberikan apabila berikutnya 8 kali berbunyi berturut-turut dan memenuhi kriteria penilaian lima unsur suara dengan tanpa adanya penurunan kualitas.Penilaian oleh juri penilai setelah mendapatkan persetujuan dari koordinator juri.
Koncer empat warna (variasi warna tidak masalah). Nilai diberikan 44 apabila berikutnya 8 kali berbunyi berturut-turut dan memenuhi kriteria penilaian lima unsur suara dengan tanpa adanya penurunan kualitas.Penilaian oleh juri penilai setelah mendapatkan persetujuan dari koordinator juri.
Koncer lima warna (variasi warna tidak masalah). Nilai diberikan 44,5 apabila berikutnya 10 kali berbunyi berturut-turut dan memenuhi kriteria penilaian lima unsur suara dengan tanpa adanya penurunan kualitas. Penilaian oleh juri penilai setelah mendapat persetujuan oleh seorang koordinator juri dan ketua juri (dewan juri).
Koncer lima warna dengan bola pimpong di atasnya (variasi warna tidak masalah). Nilai sempurna 45. Diberikan apabila berikutnya berbunyi 10 kali berturut-turut dan memenuhi kriteria penilaian lima unsur suara dengan tanpa adanya penurunan kualitas. Penilaian oleh juri penilai setelah mendapat persetujuan dari seorang koordinator juri dan ketua juri (dewan juri).
Perkutut yang gacor bukan berarti bisa mendapat nilai maksimal, karena yang dinilai dalah harmonisasi kelima unsur suara : suara depan, suara tengah, suara ujung, irama dan air suara sehingga menghasilkan anggungan yang lengkap, enak didengar, suara tengah jelas ketukannya satu-satu dan tegas bertenaga, tidak tergesa-gesa antara interval satu suara ke suara berikutnya, stabil tanpa adanya penurunan kualitas dan kedengaran dari jarak jauh (tembus) baik yang bervolume besar maupun kristal tidak masalah.
(sumber : www.perkutut.org )

Sistem Penilaian Baru Lomba P3SI

Misalnya kriteria suara depan saja, terdiri dari panjang suara, ayun membat, serta bersihnya. Tiap kriteria itu nilainya dari 2,5; 2,75 dan 3. Jadi kalau suara depan bisa panjang, ayunnya membat dan bersih maka dia suara depannya terhitung sempurna yaitu akan mendapatkan nilai 9.
Lebih jelasnya diterangkan dibawah ini.

KATEGORI SUARA DALAM 3 KRITERIA

I. Suara depan atau angkatan :

- Panjang suara

- Ayun membat

- Bersih suara


II. Suara tengah atau ke-tek :

- Bertekanan

- Lengkap

- Jelas


III. Suara ujung atau kung :

- Bulat

- Panjang

- Mengayun


IV. Kriteria Irama

- Senggang

- Lenggang

- Elok Indah


V. Kriteria Air Suara / Dasar Suara / Kwalitas Suara

- Tebal

- Kering atau Cowong

- Sengau (Eng atau Denggung)

Maka bila suara burungnya prima, tiap kategori dia harus mendapatkan nilai sembilan.
Kriteria :

Angkatan : 3 kriteria x 3 poin = 9 poin

Tengah : 3 kriteria x 3 poin = 9 poin

Ujing : 3 kriteria x 3 poin = 9 poin

Irama : 3 kriteria x 3 poin = 9 poin

Kualitas : 3 kriteria x 3 poin = 9 poin

Jumlah : 15 kriteria x 3 poin = 45 poin

Lihat kembali artikel mengenai penilaian perkutut.
Sumber Tabloid Hobi Perkutut

Hindari kelelahan saat di kerek


Sebaiknya diperhatikan saat menjemur burung jangan sampai kelelahan. Dengan kondisi tertentu burung akan mengalami kelelahan saat dijemur atau dikerek dengan ketinggian sampai 7 meter dari permukaan bumi. Karena saat itu berat badan burung juga harus menyesuaikan dengan gravitasi bumi yang juga berpengaruh pada stamina burung, selain itu terkadang kalau sudah agak birahi biasanya burung akan gacor dimana waktu gacor membutuhkan tenaga extra untuk bekerja.

Sehingga sangat baik sekali jika burung dijemur secukupnya dan jangan dipaksakan untuk menyamai situasi lomba yang sebenarnya. Jika dirasa cukup dengan penjemuran dengan dikerek pemulihannya bisa digantang rendah saja karena dengan digantang rendah untuk menghindari burung bekerja berat. Selain itu digantang rendah bisa memberikan rasa leluasa bagi burung karena burung merasa nyaman tanpa takut dengan ketinggian (dialami burung baru).

Pengantangan rendah juga berfungsi untuk melatih mental burung saat perjalanan ke luar kota, karena setiap perjalanan kota jika harus menginap di hotel biasanya burung cukup digantang sekenanya karena di hotel tidak menyediakan kerekan. Sehingga kalau sudah dilakukan berbagai cara, akan lebih memudahkan kita dalam membawa burung ke luar kota.

Untuk lebih menambah semangat dan tidak monoton saat mengantang rendah, bisa diberikan perawatan-perawatan khusus seperti, menyemprot tipis-tipis, memberi makanan dengan cara melolohkan atau kebiasaan burung saat digantang rendah, atau mengajak komuniikasi agar keeratan hati sang pemilik dengan yang dirawat terus terjalin.
Sumber dr AGROBIS Minggu I Okt 2002

Menjodohkan Perkutut


Menjodohkan perkutut gampang-gampang susah. ada yang sekali kenal,langsung lulut (akrab) dan jodoh. ada yang harus berganti-ganti pasangan dulu berulangkali,baru saling cocok, bisa jodoh dan mau kawin.

Pasangan yang tidak cocok, biasanya saling mematuk. selama proses penjodohan ini. perhatian dan pengawasan dari pemilik/peternak sangat diperlukan. jangan sampai burung yang di jodohkan atau diperkenalkan itu berantem hebat, luka-luka, dan ada yang menjadi korban. karena burung jantan lebih agresif dari betina, sebaiknya diserit (di potong bulu sayapnya) agar gerakannya tidak selincah burung betina.dalam penjodohan ini kedua induk burung dicampur dalam satu kandang yang cukup lebar, agar burung betina leluasa menghidar kalau tidak menyukai jantannya.

Sepasang burung yang sudah jodoh, akan terlihat akrab danbermesraan. pada waktu tidur, mereka berdampingan. perkembangan lebih lanjut, mereka akan bercciuman dan kawin. cara kawinnya unik. tidak sekali naik, lalu kawin.tetapi berkali-kali naik dari sebelah kiri lalu turun ke sebelah kanan, dan sampai beberapa kali sambil pejantannya berbunyi "kuk kuk kuk wer". setelah nafsunya terangsang tinggi, baru perkawinan terjadi.setelah perkawinan terjadi,pasangan itu sibuk membuat sarang

Bagi pasangan yang tidak mengadakan reaksi dan kalau di campur selalu kejar-kejaran kalau sampai satu dua bulan tak mau cocok, pasangan itu memang bukan jodohnya.sebaiknya di pisah saja, ganti pasangan lain yang memenuhi selera.

10 Langkah Beternak Perkutut

Kepada teman-teman dan para pembaca terutama penggemar perkutut pemula yang belum sempat membaca artikel ini dari Mingguan Agrobis, berikut ini disampaikan ringkasan dengan sedikit modofikasi tentang cara beternak perkutut yang disarankan yang dibagi dalam 10 langkah beternak Perkutut yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Sekolah perkutut
2. Darah atau blood line
3. Lomba/konkurs atau latber
4. Peternak
5. Calon Indukan
6. Crossing
7. Kandang
8. Menjodohkan
9. Manajemen kandang
10. Pemeliharaan piyik

1. Sekolah perkutut

Sesuatu yang baru yang ingin kita ketahui termasuk beternak, sebaiknya kita belajar mulai yang paling gampang atau terrendah seperti murid sekolah yang belajar dari TK, SD, SMP dan seterusnya sampai S1, S2 dan selanjutnya.
Dalam beternak langkah pertama dan utama yang perlu dilakukan adalah mencari dan memilih Indukan untuk diternakkan. Kalau kita tidak pintar-pintar bagaimana menghadapi trik untuk ini, salah-salah kita bisa babak belur dan habis duit segudang.
Caranya dengan membeli dahulu perkutut piyik yang murah istilahnya “ cepekan “ dan memeliharanya, sambil kita belajar dan memahami berbagai aspek suaranya, makanannya, perawatannya, dan lain-lain. Setelah menjadi dewasa, diharapkan kita sudah paham betul perubahan kualitas dan irama suaranya yang kita inginkan.
Bila sudah merasa lebih tahu, belilah perkutut piyik yang harganya lebih mahal, tujuannya sama untuk memantau perkembangan perkutut piyik tersebut sampai dewasa. Demikian seterusnya kita berusaha untuk meningkatkan kualitas perkutut dengan kemampuan dana yang tersedia. Dengan demikian kita akan terhindar dari gorokan para peternak yang tidak bertanggung-jawab dan juga terhindar dari seloroh, “ sekolah perkutut itu biayanya mahal “.

2. Darah atau blood line

Sebagian besar peternak sukses mengatakan bahwa unsur darah keturunan yang mengalir pada seekor perkutut atau disebut “ Trah “ sangat menentukan kualitasnya. Walalupun ada sebagian peternak yang percaya bahwa kualitas suara seekor perkutut dapat diciptakan dengan melakukan “ crossing “. Penulis meyakini bahwa Trah darah seekor perkutut semula juga hasil dari sebuah kerja lama dan panjang memalu sebuah penelitian dengan berpedoman pada ilmu crossing dari hukum Mendel.
Karenanya untuk membeli perkutut piyik, selain mengamati suaranya, juga sebaiknya perkutut piyik tersebut mempunyai aliran darah yang jelas dan bagus.

3. Lomba/konkurs atau Latber

Datang, melihat dan mendengarkan suara perkutut yang dilombakan atau konkurs, juga pada waktu latihan bersama, sambil bertanya kepada peternak atau penggemar perkutut yang lebih tahu ( senior ), merupakan tempat belajar yang terbaik. Dengan cara ini kita akan semakin paham bagaimana suara perkutut yang baik dan benar. Ingat akan pepatah : “ Malu bertanya, sesat dijalan “.
Pada kesempatan itu, kita juga bisa mengetahui secara langsung atau tidak langsung harga seekor perkutut berdasarkan kualitas suaranya. Tujuannya agar kita tidak jadi korban dan disembelih oleh peternak nakal ketika kita akan memilih dan membeli calon Indukan untuk diternakkan.

4. Peternak

Untuk membeli perkutut calon Indukan, mau tidak mau kita harus dating ke Peternak tertentu untuk memilih dan membeli bibit perkutut. Di Tanah Air kita sekarang ini, sudah banyak bahkan ribuan Peternak dari yang berskala kecil, sedang sampai besar dengan beribu-ribu kandang.
Sebelum menentukan pilihan untuk membeli, disarankan untuk mendatangi beberapa Peternak sebagai bahan perbandingan dan pertimbangan baik kualiats dan harganya. Dan jangan punya pemikiran yang salah bahwa Peternak kecil atau sedang tidak memiliki perkutut yang kualitasnya bagus dengan harga yang miring dibandingkan Peternak besar yang sudah terkenal dan punya nama. Dan nongkronglah beberapa jam untuk mendengarkan suara perkutut baik piyik hasil ternakan maupun Indukannya juga trah darahnya. Pada Peternak yang sudah mapan biasanya memiliki ciri khas piyik hasil ternaknya, misalnya rata-rata suaranya Cowong, atau ujungnya ndelosor atau depannya menjerit, dan lain-lain. Hal ini sangat dipengaruhi oleh kesukaan dari Peternaknya, bila si Peternak kesukaannya yang suaranya cowong, maka hampir dipastikan perkutut hasil ternakannyapun rata-rata bersuara cowong, dan sebagainya.
Peternak yang sudah mapan rata-rata sudah beternak secara intensif selama 2(dua) tahun lebih, sehingga beberapa Indukannya sudah memakai anakan sendiri yang pilihan F2 atau F3 dan hanya sebagian berupa Indukan dari luar sebagai kelengkapan atau untuk memenuhi permintaan yang sedang trend.
Sedangkan Peternak yang belum mapan antara lain ditandai dengan variatifnya Indukaannya dan sedang mencari-cari bentuknya. Dan biasanya harga piyiknya relatif masih murah dibandingkan dengan Peternak mapan dengan kualitas yang sama.

5. Calon Indukan

Agar lebih cepat menghasilkan anakan, yang paling tepat membali calon Indukan yang sudah berumur sekitar 4(empat) bulan dimana waktunya tepat dan mudah untuk mulai dijodohkan, sehingga pada umur 5-7 bulan sudah bisa mulai bertelor. Dan sebaiknya dipilih yang Betina lebih tua kira-kira sebulan dari Jantannya. Berbeda dengan yang sudah berumur biasanya susah dijodohkan atau yang Betina sering dikejar-kejar oleh si Jantan yang biasanya lebih agresif/galak.
Calon Indukan yang bagus sebaiknya dipilih yang mempunyai suara sbb. :

* Suara depan, tengah dan ujungnya bagus.
* Irama suaranya dengan ketukan yang agak renggang dan lelah/senggang.
* Latar atau air suaranya cowong dan tembus baik yang bervolume besar atau kecil, jangan yang suaranya basah dan serak.
* Juga jangan dilupakan aliran trah darahnya dengan silsilah yang jelas.
* Perhatikan juga bentuk tubuhnya apakah serasi dan tidak ada yang cacat.

6. Crossing

Setelah mendapatkan beberapa calon Indukan Jantan dan Betina, langkah selanjutnya adalah menyilangkan pasangan perkutut berdasarkan dasar suaranya masing-masing untuk dapat menghasilkan perkutut yang kualitas suaranya lebih bagus. Disini kita dituntut untuk mempelajari cara ilmu croosing yang benar dan baik dengan cara belajar dari membaca buku-buku secara teori atau belajar langsung kepada sejumlah Peternak sukses ynag pada umumnya sudah paham tehnik silang menyilang..
Jalan pintas lain yang lebih mudah, yaitu dengan meniru atau memfotocopy salah satu kandang yang sudah jelas Indukannya dan hasil anakannya bagus dengan membeli adik atau saudaranya dengan resiko yang jelas harganya pastilah mahal dan hasil anakannya tidak dijamin akan sebagus seperti aslinya..

7. Kandang

Setelah kita mendapatkan beberapa pasang calon Indukan yang dinilai cocok dan pas untuk diternakkan, maka persiapan selanjutnya adalah kandangnya.
Tidak ada ketentuan yang pasti berapa ukuran kandang yang baik, yang penting dan perlu diperhatikan adalah seberapa luas lahan yang tersedia dan ukuran kandang disesuaikan dengan lahan yang ada tersebut. Juga untuk effisiensi bahan yang biasanya dibuat dari bahan kawat, maka biasanya tingginya bisa 45, 90, 135 atau 180 cm sesuai ukuran lebar kawat, sedangkan lebar dan panjangnya disesuaikan, dan yang ideal yang disarankan adalah ; lebar : 60 cm, panjang ; 100 – 180 cm. Bahkan dengan ukuran kandang : 50(L) x 60(P) x 50(T) dapat digunakan untuk beternak dengan syarat tidak sering dipindah-pindah dari tempatnya, terutama selama dalam masa mengerami telornya. Dan lantai bisa dibuat dari tanah biasa atau yang berpasir, juga bisa berupa lantai bersemen. Demikian pula atapnya dapat dari bahan genting, asbes atau apa saja. Yang sangat perlu diperhatikan antara lain harus mendapat sinar matahari pagi, kelembaban cukup, jarak atap ketempat sarangnya tidak terlalu dekat agar tidak terlalu panas. Dan usahakan tikus, kucing dan binatang sejenisnya mbisa masuk kekandang, termasuk semut dan cicak. Bahannya juga bisa kayu, besi ataupun aluminium tergantung kemampuan anggaran yang tersedia.
Letak kandang sebaiknya tidak dekat dengan sumber suara yang berisik, tetapi sebaiknya juga jangan ditempat yang sepi yang jarang dikunjungi manusia/orang, perkutut akan semakin terbiasa dan merasa nyaman jika sering dikunjungi dan bertatap muka dengan manusia/orang.

8. Menjodohkan

Tehnik menjodohkan juga perlu diketahui dengan baik, sebab kedua calon Indukan tidak begitu saja langsung jodoh, tetapi membutuhkan proses untuk saling kenal terlebih dahulu dengan cara antara lain keduanya ditempatkan pada sangkar terpisah dan setiap hari selalu disandingkan. Setelah satu atau dua minggu, setelah kelihatan keduanya sudah saling kenal dengan tanda-tanda saling mengangguk-angguk dan kalau tidur malam hari selalu ingin berdekatan. Maka keduanya disatukan tetap dalam sangkar kecil dahulu untuk beberapa hari.
Waktu yang tepat untuk memasukkan ke kandang ternak adalah sore hari dengan sebelumnya kedua perkutut cvalon Indukan tersebut dilolohi kacang hijau yang sudah direndam sampai lunak, vitamin-E, minyak ikan, B-kompleks dan sedikit dibasahi badannya, diharapkan malam harinya akan tidur berdekatan bersama.
Beberapa minggu kemudian keduanya akan melakukan perkawinan dan siap untuk bertelor, jangan lupa untuk disiapkan sarang dari anyaman rotan yang diberi daun cemara atau rumput kering untuk meletakan telor-telornya.
Bila ternyata masih belum jodoh atau biasanya yang Jantan galak, maka si Jantan ditangkap dan dimandikan atau kalau perlu digodi ( sayapnya diikat 5-6 lembar ) dan kemudian dimasukkan kandang kembali.

9. Manajemen kandang

Setiap kandang sebaiknya diberikan tanda-tanda misalkan dengan Nomor atau Nama terserah apa saja sesuai kemauan masing-masing. Juga ada baiknya dibuatkan catatan pasangan Indukan dari BF dengan ring apa, tanggal lahir, dll/
Perhatikan kapan setiap pasangan pada kandang masing-masing sudah mulai melakukan perkawinan, untuk keperluan disiapkan sarangnya. Buatkan catatan khusus ( kalau perlu dengan komputerisasi ) kapan mulai bertelor, kapan diperkirakan menetas setelah 14-15 hari mengeram, bagaimana hasilnya ( menetas semua atau tidak hanya satu atau bhakan tidak menetas semua ), periksa keadaan telor yang tidak menetas untuk mengetahui penyebabnya, dll.
Pasanganlah Ring di salah satu/kedua kakinya pada umur piyik sekitar 7-9 hari dan selanjutnya terserah kita apakah piyik tersebut akan tetap dikembalikan untuk diasuh oleh Induknya atau akan dititipkan Puter sebagai Induk asuh pengganti. Yang perlu diperhatikan, kalau akan menggunakan jasa Puter haruslah yang sedang mengeram paling tidak sudah 10 hari dimana Puter sudah menghasilkan susu ditemboloknya. Jasa indukan pengganti juga bisa dilakukan oleh Diamond Dove yaitu sejenis Perkutut berasal dari Australia yang tubuhnya lebih kecil.
Pada edisi yang akan datang dengan topik yang lain akan kita bahas bagaimana menetaskan telor perkutut dengan menggunakan jasa Puter atau Diamond Dove yang tujuannya untuk membuat Indukan favorit kita bertelor lebih produktif dan menghasilkan anakan piyik lebih banyak.

10. Pemeliharaan piyik

Piyik-piyik setelah berumur 1-1.5 bulan sebaiknya sudah mulai dipisahkan dari Induknya baik Perkutut maupun Puter/Diamond Dove, sebab mereka sudah bisa mulai makan sendiri dan biasanya Indukannya juga sudah enggan meloloh dan sudah mulai melakukan perkawinan lagi.
Piyik-piyik tersebut ditempatkan didalam sangkar kayu ukuran 50(L) x 70(L) x 50(T) cm sebanyak 8-10 ekor bersama-sama, kalau perlu diberikan lampu untuk pemanas terutama pada malam hari atau udara dingin pada musim penghujan.
Sebaiknya tiap-tiap piyik diberikan vitamin tambahan antara lain berupa ; B-komplek, minyak ikan, kalsium dan obat cacing sebelum dimasukkan ke sangkar kayu tersebut.
Usahakan minimum setiap hari setidaknya dua hari sekali dijemur dari jam 08.00 sampai jam.11.00, agar mendapat sinar matahari pagi dan ultra violet yang cukup untuk kesehatan tubuhnya. Dan pada minumannya diberikan Vitamin tambahan dua kali seminggu untuk menambah daya tahan tubuhnya.
Menginjak umur 3(tiga) bulan, bila dikehendaki piyik-piyik tersebut sudah dapat dipisahkan dan masing-masing dimasukkan ke sangkar soliter agar dapat lebih mudah untuk memantau suaranya dan menentukan kualitas suaranya tersebut.
Selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan penilaian apakah Indukan kandang tertentu sudah benar atau kurang benar, sehingga perlu dilakukan perombakan pasangan Indukannya dalam usahanya untuk selalu meningkatkan mutu kualitas suara.

Selamat mencoba dan mudah-mudah berhasil.

Edisi No.2 - Jakarta, 25 Agustus, 2000.
Sumber : Mingguan Agrobis, Minggu III – Mei 1998

Perkutut Katuranggan


Perkutut Songgo Ratu :
perkutut ini dipercaya sebagai titisan seorang putra Raja Bali di zaman Majapahit yang dikejar-kejar musuhnya dan melarikan diri sampai ke Desa Tutul di Blambangan, Banyuwangi dan mati terbunuh, kemudian berubah menjadi Perkutut yang diberi nama Perkutut Songgo Ratu.. Perkutut ini berciri khas di kepalanya ada jambul semacam mahkota berwarna putih. Sifatnya juga seperti ningrat yang tidak suka berkeliaran, hidupnya hanya di tempat yang sepi seperti didalam goa atau di pekuburan. Perkutut ini kuat menahan lapar dan haus sampai beberapa hari, tidurnya selalu ditempat yang paling tinggi dibanding perkutut lainnya. Mempunyai wibawa yang sangat besar, shingga perkutut yang berada didekatnya tidak akan berani bersuara/bunyi. Ciri-ciri fisiknya yang lain adalah, kaki dan paruhnya berwarna hitam. Bulunya agak kehitam-hitaman. Perkutut yang mempunyai yoni yang besar, biasanya jarang berbunyi dan suaranya relatif juga kecil, demikian pula perkutut yang satu ini. Perkutut ini bisa untuk menolak santet/ilmu hitam, melancarkan rezeki dan mempunyai kewibawaan yang tinggi bagi pemiliknya.

Perkutut Lurah :
dilihat dari corak warna perkutut, sepintas dapat dilihat persamaan tersamar dengan ular, dimana keduanya mempunyai lurik yang hampir sama. Perkutut mempunyai bulu dada yang warnanya lebih terang, bahkan keputih-putihan, begitu juga dengan ular. Perkutut Lurah ini tinggal dihutan makannya disuapi atau dibawakan makanan oleh perkutut yang lain yang menjadi anak buahnya. Biasanya perkutut ini dipelihara oleh atasan atau pemimpin yang mempunyai kedudukan, karena perkutut ini mempunyai yoni kewibawaan yang luar biasa dan mendatangkan rezeki yang berlimpah.

Perkutut Putih :
perkutut ini merupakan primadona yang banyak dikejar-kejar orang, sebab selain sangat langka, perkutut putih ini diyakini bisa mendatangkan kekayaan bagi si pemilik atau si pemeliharanya. Warna bulunya seluruhnya putih, matanya merah, paruh kelabu kemerahan, kaki merah bergaris-garis hitam dan kuku berwarna putih. Perkutut ini biasanya dahulu hanya dimiliki oleh para Raja atau pemimpin. Perkutut ini juga diyakini dari hasil perkawinan In breed yaitu antar saudara sekandung yang berlangsung beberapa generasi sekitar 5 sampai 10 tahun lamanya. Jadi perkutut putih belum tentu anak-anaknya adalah putih, tetapi perkutut biasa yang membawa darah putih pada suatu ketika akan mempunyai keturunan berbulu putih. Konon karena langkanya biasanya sebelum dimiliki seseorang, perkutut putih datang lewat mimpi dengan rupa orang yang sudah tua, berambut serta berjenggot putih.

Perkutut Hitam atau Kol Buntet :
seluruh bulunya hitam legam yang dianggap rajanya perkutut, kalau dipelihara akan memberikan keberuntungan.

Disamping itu masih ada beberapa jenis perkutut Katuranggan antara lain ; Perkutut berekor 15 lembar ( Pendawa Mijil ), Perkutut berwarna tepung tumpeng atau disebut juga Perkutut Daring Kebak/Tembus, Perkutut Udan Emas, Perkutut bermata merah dan kuning ( Mercu Jiwa ), Perkutut Rondo Semoyo, dll. yang kesemuanya mempunyai yoni sendiri-sendiri antara lain untuk nolak santet dan ketenteraman keluarga ( Tepung Tumpeng ), untuk kewibawaan ( Pendawa Mijil dan Mercu Jiwa yang kewibawaannya besar ), kelancaran berdagang ( Rondo Semoyo ). Jadi dapat dibayangkan jika kita mempunyai seekor perkutut berwarna Tepung Tumpeng, matanya merah atau kuning dan ekornya berjumlah 15 lembar, maka jelas dan pasti perkutut ini adalah perkutut bagus dan langka serta mahal harganya.

Sumber : http://jatisawit.tripod.com

Meramalkan Prestasi Suara Burung Perkutut Lewat Katuranggan


Pengetahuan mengenai katuranggan sangat penting bagi penggemar perkutut, karena dapat dijadikan pegangan penting untuk memilih dan meramalkan prestasi suara burung perkutut.

Katuranggan berasal dari kata turangga yang berarti kuda, kata Purbasasmita ketika berlangsung Seminar Perkutut di Fakultas Peternakan UGM Yogyakarta. Tapi dapat juga berasal dari kata katur dan angga. Katur berarti menyampaikan, dan angga berarti badan. Jadi katuranggan adalah pengetahuan yang menyampaikan pengertian tentang bentuk - bentuk badan. Dalam bahasa Belanda, istilah katuranggan dikenal dengan sebutan exterieur ( bentuk lahiriah, bagian badan yang nampak diluar ).

Bagi para penggemar perkutut tempo dulu, katuranggan memegang peran utama ( selain bunyi suara ) dalam memilih perkutut bakalan untuk dijadikan burung kesayangannya. Sebab dengan berpegang lewat pengetahuan katuranggan, orang dapat meramalkan prestasi suara burung perkutut nantinya. Dengan demikian orang dapat menimbang, mana perkutut yang pantas dipelihara lebih lanjut dan bisa diharapkan keluar suara emasnya. Dan mana yang tidak.

Menurut Purbasasmita yang dikenal sebagai Empu Perkutut dan perajin perak Kota Gede ini, terdapat beberapa bagian yang bisa diamati untuk menentukan mutu perkutut. Diantaranya yang penting :

A. Bentuk kepala dari samping
1. Burung perkutut yang bentuk kepalanya njambe nom ( seperti buah jambe atau pinang yang masih muda ), diperkirakan mutu suaranya bisa ngepol ( maksimal ) dan keindahan suara tersebut akan terus bertahan sampai burung berusia tua.

2. Burung perkutut yang bentuk kepalanya mbeton nongko ( seperti biji nangka ), diperkirakan bunyi suaranya akan bisa bertahan sampai tua, akan tetapi keindahannya tidak dapat mencapai maksimal.

3. Burung perkutut yang bentuk kepalanya nggobog ( seperti uang logam ), diperkirakan mutu suaranya akan terus meningkat sampai pada usia tengahan atau 3 rambahan ( sekitar 24 tahun, karena per rambahan = 8 tahun ), kemudian akan menurun sesuai dengan umurnya.

4. Burung perkutut yang bentuk kepalanya mbungkul bawang ( seperti bungkul atau siung ( umbi ) bawang putih ), diperkirakan mutu suaranya tidak menentukan. Kadang dapat baik dan mengejutkan, tapi dapat juga mlempem, tak ada kemajuan.

5. Burung perkutut yang bentuk kepalanya nakir kuwalik ( takir terbalik , takir adalah tempat makanan / sesaji terbuat dari daun pisang berbentuk segi empat ), sulit diharapkan suara baiknya.

B. Bentuk paruh badan dan ekor
1. Burung perkutut kalau dilihat dari samping bentuk paruhnya ngepel ( seperti buah kapel / burahol ) dan bentuk badannya tuntut gedang ( seperti kuncup bunga pisang ) serta bentuk ekornya meruncing dengan garis - garis bulu yang jelas, burung ini bisa diharapkan tengahnya ( ketek ) bisa terdengar jelas dan baik.

2. Burung perkutut kalau dilihat dari samping bentuk paruhnya nggabah ( seperti gabah atau butiran padi ) dan bentuk badannya nongko sanglundung ( seperti buah nangka ) serta bentuk ekornya panjang dengan garis - garis bulu yang jelas tapi tumpul, diperkirakan suara tengahnya agak baik.

3. Burung perkutut kalau dilihat dari samping bentuk paruhnya mapah gedang ( seperti pelepah pisang ) dan bentuk tubuhnya mbluluk ( seperti pentil atau buah kelapa yang masih sangat muda ) serta bentuk ekornya pendek meruncing, diperkirakan suara tengahnya cukup baik.

4. Burung perkutut kalau dilihat dari samping bentuk paruh yang nglombok gede ( seperti cabe besar ) dan bentuk tubuhnya njagung nglobot ( buah jagung yang belum dikupas kulitnya ) serta bentuk ekornya panjang tapi kurang meruncing ( sehingga bulu bertumpuk dan garis - garis warnanya kurang jelas ), diperkirakan suara tengahnya kurang baik.

5. Burung perkutut kalau dilihat dari samping bentuk paruhnya seperti nglombok rawit seperti cabe rawit ) dan bentuk tubuhnya seperti wungkal gerang ( seperti batu asahan pisau yang sudah aus bagian tengahnya ) serta bentuk ekornya mekar seperti kapas, diperkirakan bunyi suara tengahnya kurang sekali, akan tetapi dapat tebal bunyinya.

Petunjuk katuranggan untuk perkutut tersebut berdasarkan pengamatan dan pengalaman orang jaman dahulu, tutur Empu yang menguasai pengetahuan tentang perkutut secara otodidak ini. Dan kita yang hidup dijaman modern sekarang ini harus membuktikannya dan tidak mencemoohkannya.

Sumber : Trubus, Februari 1988

Kehidupan Perkutut di Alam Bebas


Perkutut umumnya hidup berpasangan. kadadang-kadang ada yang sendirian, ada pula yang hidup bergerombol. Mereka mempunyai kebiasaan turun ke tanah di kebun-kebun, tegalan, padang rumput, halaman rumah di dekat hutan untuk mencari makan. Makanannya berupa biji-bijian yang berasal dari rerumputan. Burung-burung ini bisa didekati sampai jarak beberapa meter.

Kalau merasa dirinya terancam, mereka akan terbang cepat.tetapi terbangnya pendek-pendek , walau dapat pulaterbang jauh menempuh jarak yang panjang.kalau memanggil pasangannya,burung ini mengeluarkan suara pendek berulang-ulang.suara ini dibarengi dengan gerak mengangguk-anggukkan kepala,membuka sayap, mengangkat dan membeberkan ekor, sehingga ujung bawah ekornya yang berwarna putih tampak jelas.

Di pulau jawa perkutut liar ini berkembangbiak antara bulan april-juni. musim pembiakan ditandai dengan kegiatan membuat sarang pada pohon atau semak yang tidak terlalu tinggi dari permukaan tanah . sarang terbuat dari bahan tumbuhan lapisan bawah terdiri dari bahan yang kasar, lapisan atas berupa bahan yang lebih halus.bentuk sarang, kecil, datar. pembangunan sarang dibuat bersama-sama dengan pasangannya.

Burung betina bertelur 2 butir.warna telur putih. bentuk oval, dengan kedua ujung hampir sama besar. berukuran 23 x 17 mm. telur dierami secara bergantian oleh kedua induknya. malam hari pengeraman biasanya dilakukan induk betina.lama pengeraman 2 minggu.

Anak yang menetas dalam keadaan "prematur", tidak berbulu dan mata masih tertutup kepala lebih besar dibanding ukuran tubuh.belum dapat bergerak, kecuali membuka mulutnya saja. anak ini dirawat,dijaga dan dilindungi oleh induknya.diberi makan berupa cairan seperti susu yang dihasilkan oleh kedua induknya.cairan ini di sebut pigeon milk.

Dalam memberi makan dilakukan secara aktif. mula-mula anak memasukkan ujung parunya ke dalam tenggorokan si induk, selanjutnya dengan gerakan-gerakan tertentu si induk memuntahkan isi tembolok yang luruh masuk ke dalam mulut si anak berupa seperti bubur.

Kalau anak sudah cukup besar, mendapat makanan berupa biji-bijian setengah tercerna yang juga berasal dari tembolok induknya. mengasuh dan memelihara anak serupa ini berlangsung samapai sang anak mampu terbang meninggalkan sarang.

Setelah mampu keluar sarang, bantuan kedua induknya masih tetap diberikan,sampai anaknya benar-benar mampu berdikari.anakyang sudah mantap bisa mencari makan sendiri, berpisah dengan kedua induknya, dan membangun keluarga baru dengan pasangannya.

Memandikan Burung Perkutut


Seminggu sekali burung perkutut harus dimandikan dengan air bersih yang dicampur dengan remasan daunsirih dan bunga rampai. bunga rampai terdiri dari campuran bunga kenanga, cempaka putih, cempaka kuning, melati, mawar merah, putih dan culan.culan adalah bunga yang aromanya mirip bunga pinang atau kelapa. tempat memandikan adalah baskom atau wadah lain yang cukup lebar.

Agar tidak berontak sewaktu dimandikan, kedua kaki perkutut dikempit di antara sela-sela jari telunjuk dan ibu jari. kemudian badan burung dicelupkan dalam air pemandian,sambilsayapnya dikembangkan.kalau seluruh tubuh telah basa, bulu kepalanya yang masih kering dibasahi air dengan tangan.

Burung yang selesai mandi kembali ditaruh dalam sangkar yang untuk sementara waktu digantung di tempat teduh dulu. ia akan mengepak-ngepakkan sayapnya, dan bulu akan mengering sedikit demi sedikit oleh tiupan angin.baru setelah bulu agak kering, sangkar dipindah di tiang gantungan yang tidak perlu teduh lagi.

Kalau bakalan masih sangat muda sekali, penjemurannya jangan terlalu lama cukup samapai bulunya kering betul.

Saat memandikan yang paling baik adalah pada sore hari antara pukul 14.30

Mitra Usaha - Birdcage Craft


Birdcage is similar to frame. A painting will be looked artistic and classic if it is supported by fine frame. It works on a bird, too. A bird will be looked fine if it is placed on good cage. More over, if the birds are derkuku, perkutut, poksay, cucak rowo and other classic birds.

To satisfy bird devotees, Parjiyo (40) started to make birdcages in 1989. He just produces 3 types of birdcage. Those are birdcage for perkutut, derkuku and piyikan (young bird). He makes only the three types, because his capital is small. Besides the three types are very sellable. It has made him so busy to serve many orders. To simplify his customers to look for his birdcages, he names his company “Mitra Usaha”. It is address at Bothokan, Argosari, Sedayu, Bantul. Mobile: 0816671400, 08174120766.

Mitra Usaha company uses bamboo of apus, wood of sengon laut, tampar agel (rope made of algae) and rattan for its material. Formerly, the father of two children made only simple birdcages. But, he finally made his products become more artistic by adding accessories, such as crown, birdcage foot, hanger and thangkringan (Javanese: stalk used by bird to perch) after he had bird collector and merchant friends. According to this senior Technique School graduation person, birdcage required market has always changed. It is distinctly seen after birdcage contest. There must be trend birdcage at that time, usually on its finishing. On birdcage part, there is a painting, which becomes trend symbol. It is Dragon, Arwana, Phoenix and Jatayu painting, which are smoothly painted by airbrush.

Parjiyo usually markets his products at unready birdcage level. It means, it is not painted, yet. But he also serves finishing birdcage order. His beginning market is at Ngasem bird market. He has marketed his products to Jakarta, Semarang, Solo and Yogyakarta now. There has been an agent that sent his products to Thailand since 1998. Helped by 6 workers, Mitra Usaha company can sell 40 ready to sell birdcages in unready level every month. If a product cost Rp 350.000,-, it means his monthly income is Rp 14.000.000,- “But, craft always depends on orders, so we can not predict our monthly income,” Parjiyo, who is always helped by his wife, Rohana, says.

Melatih Matematika untuk Burung Perkutut


Dalam beternak perkutut tentunya kita mempunyai tujuan hasil yang ingin dicapai. Dalam menentukan target harus berdasarkan pada modal yang kita miliki yaitu kualitas indukannya. Dari hasil pantauan lebih dari 50 pasangan perkutut dari farm sendiri dan bird farm kawan-kawan, didapatkan kenyataan bahwa hasil yang didapatkan 95 % diturunkan dari kedua induknya (bukan dari darah, kakek/nenek ataupun paman tetapi dari kualitas individu), hal ini sesuai dengan metode yang dipakai oleh breeders berbagai macam hewan maupun ternak di dunia yang menganut metode pemilihan indukan berkualitas (individual selection) dan bukan family selection atau blood line selection.

Metode ini mempunyai tingkat kemelesetan yang jauh lebih rendah dibandingkan metode family dan blood line selection.

Selain indukan yang berkualitas, juga diperlukan crossing yang tepat yaitu pemilihan indukan yang jantan dan betinanya memiliki suara yang cocok, yang mempunyai kombinasi yang baik yang mungkin diturunkan kepada anak-anaknya.

Setelah memenuhi kriteria kualitas individu yang baik / memiliki kelebihan (tentunya disesuaikan dengan keuangan) dan crossing yang tepat maka berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian, kemungkinan kualitas anak dapat dihitung seperti di bawah ini :
 Dalam penilaian mutu suara dikenal 5 kategori yaitu mutu untuk suara depan, tengah, belakang, latar dan irama yang masing-masing nilai maksimal adalah 9, total 45. Untuk memudahkan ilustrasi perhitungan kemungkinan, kita anggap penilaian dalam angka 5 s/d 9.
Rumus yang didapat :
Mutu suara anak telur 1 + suara seteluran-nya = Mutu suara jantan + Betina
Mutu suara anak telur 2 + suara seteluran-nya = Mutu suara jantan + Betina
 Dalam setiap kali bertelur, seekor induk betina bertelur 2 butir.

Dalam perhitungan, misalnya :
Kualitas Induk Jantan 7,5
Kualitas Induk Betina 8,1
Maka hasil yang didapat pada umumnya :
Piyik dari Telur I Piyik dari telur II Total
Tetasan pertama : 7.6 8.0 15.6
Tetasan ke dua : 7.8 7.8 15.6
Tetasan ke tiga : 8.3 7.3 15.6
Tetasan berikutnya : 7.2 s/d 8.4 7.2 s/d 8.4 15.6

Dari simulasi berdasarkan rumus yang didapat berdasarkan pengamatan, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Kualitas indukan menentukan kualitas piyik yang dihasilkan.
2. Hasil piyik bisa bervariasi, dengan mutu di atas atau dibawah mutu indukkan. Tetapi perbedaan di atas atau dibawah mutu indukan mempunyai batas tertentu.
3. Dengan crossing yang benar, maka didapat piyik yang kualitasnya lebih baik dan lebih rendah dari suara indukan, sehingga piyik yang kualitasnya lebih baik dari indukan bisa dipakai sebagai indukan yang bisa menghasilkan piyik yang lebih baik.

Kemungkinan Kombinasi mutu pada anak tersebut dapat diuraikan sbb :
1. Mirip induk jantan atau betinanya.
2. Mewarisi kekurangan induk jantan dan kelebihan betina atau sebaliknya
3. Mewarisi kelebihan induk jantan dan betina.
4. Mewarisi kekurangan induk jantan dan betina.

Kemungkinan variasi ini sesuai dengan hukum Mendel. Dan kemungkinan mana yang paling mungkin muncul banyak tergantung dari berbagai faktor baik yang internal maupun eksternal:
1. Pengaruh kekuatan gen, sangat menentukan munculnya mutu induk yang memiliki gen dominan (kuat) terhadap induknya yang memiliki gen resesif (lemah)
2. Faktor eksternal yang mempengaruhi, misalnya gizi makanan, kebersihan dan sinar matahari. Pada perkutut dewasa, pengaruh perawatan yang buruk termasuk gizi makanan, sinar matahari dan kebersihan dapat menyebabkan perubahan mutu suara misalnya menurunnya tingkat kestabilan suara atau menurunnya step dari double menjadi sari atau bahkan dari double menjadi engkel. Disebabkan faktor eksternal tersebut dapat menyebabkan perubahan dan penurunan pada perkutut dewasa maka faktor eksternal tersebut dapat pula mempengaruhi mutu piyikan yang dihasilkan.(Okto SP)

Fungsi Kerodong Bagi Perkutut


Kerodong, merupakan kain yang dibentuk dan dijahit untuk keperluan menutup sangkar burung. Kerodong yang baik terbuat dari bahan kain yang cukup ketebalannya. Karena jika kain agak tipis, maka burung yang didalamnya akan tetap terganggu karena melihat bayangan-bayangan benda atau manusia atau binatang yang bergerak disekitar.

Tentunya selain bahan yang cukup tebal, juga bentuk (ukuran kerodong ) terhadap sangkarnya harus baik, sehingga walaupun resletingnya sudah ditutup rapat, ada sirkulasi udara yang cukup dari luar ke dalam sehingga burung di dalamnya tetap nyaman.

Kerodong dipergunakan untuk menutup sangkar burung dengan berbagai tujuan yaitu :
1. Menenangkan burung
diperlukan untuk burung yang baru dibeli dalam beradaptasi terhadap lingkungan baru, terutama jenis burung yang rentan terhadap stress. Selain itu juga untuk keperluan pengangkutan (transportasi) dari satu tempat ke tempat lain, misalnya pada saat dibawa ke arena lomba dll.

2. Menghindari burung dari angin kencang dan udara yang dingin.
Kerodong biasanya juga digunakan untuk menutup sangkar burung pada malam hari, terutama jika tempat mengantung sangkarnya angin sering berhembus dengan kencang, apalagi pada malam anginnya lembab dan akan mengurangi kondisi fitness dari si burung.

Kedua kegunaan di atas merupakan fungsi mendasar dari kerodong, walaupun demikian karena menutup sangkar burung dengan kerodong akan berefek membuat burung menjadi tenang tetapi sekaligus si burung menjadi mengurangi kicauannya dalam keadaan tertutup, maka hal ini menjadi suatu fungsi lanjut dari kerodong yang banyak dipergunakan oleh para penghobi burung untuk persiapan burung jagoannya dalam menghadapi lomba.

Fungsi Kerodong bagi Perkutut
Kerodong juga berfungsi sebagai sarana untuk menenangkan perkutut dan menghindari tiupan angin pada malam hari atau pada waktu sedang sakit. Pada lomba-lomba, burung perkutut yang terlalu gacor, sengaja dibiarkan kerodongnya dalam keadaan tertutup, sampai pada detik-detik terakhir sebelum lomba dimulai, tujuannya agar si perkutut tidak langsung manggung sebelum pertempuran dimulai, karena justru akan drop staminanya pada saat lomba sudah dimulai dari juri mulai memberi nilai (perkutut yang terlalu gacor setelah banyak bunyi akan menurun kualitas anggungannya, sehingga penilaiannya akan turun).

Selain itu pada persiapan lomba, 1 seminggu sebelum lomba terutama 2-3 hari menjelang lomba, ada penghobi yang sengaja mengerodong perkututnya agar tenang beristirahat sehingga stamina tetap terjaga. Tentu saja si perkutut sudah pernah dilatih dengan pengerodongan sebelumnya dan kombinasi perawatan tersebut dikombinasikan dengan jadwal latihan terpadu mulai dari jenis dan porsi makanan, lama dan waktu penjemuran, pengerodongan (istirahat), pemberian vitamin dll.

Latihan terpadu bagi perkutut tersebut termasuk pengerodongan sebaiknya dilakukan secara rutin bahkan sebelum seekor perkutut siap untuk lomba. Perawatan begitu penting seperti halnya seorang manager sepakbola sebuah klub dalam memberikan latihan fisik dan tehnik bagi pemainnya. Dalam hal ini si perkutut bukan hanya siap dalam stamina yang prima, juga mental yang siap pula.

Tehnik pengerodongan burung kicauan memang agak berbeda dengan perkutut, kalau pada kicauan kelihatanya porsi kerodong memang sangat dominan, seolah-olah kerodong berfungsi sebagai tombol saklar, sehingga ketika saklar dibuka, maka si burung akan langsung berkicau dengan lantang (karena senang).

Pada perkutut pengerodongan dilakukan pada waktu-waktu tertentu saja dan tidak dilakukan sepanjang hari, mengenai lama dan waktu kerodong dan training lainnya tentunya disesuaikan dengan strategi dari masing-masing pemilik perkutut.(Okto SP)

Sumber : perkututmall.tripod.com

Calon Indukan Yang Baik


Syarat utama agar perkutut bisa diternak, mereka sudah jinak atau sudah lama dipelihara.pejantan dipilih dari burung yang suaranya bagus, sehat, rajin berbunyi dengan irama yang baik karena tujuan menernak perkutut ini adalah mendapatkan keturunan yang bunyi suaranya setaraatau mendekati kebagusan bunyi suara induk jantannya

Setelah bunyi suaranya diletahui mutunya, barulah ciri-ciri fisik burung diperhatikan.seberapa jauh hubungan ciri-ciri bentuk anggota badan dan dengan kemerduan bunyi dan volume suaranya ?

Induk betina bisa dibedakan dari pejantannya dengan meraba atau mengamati supitnya (tulang yang terletak di antara oaha dan dibawah anus) burung yang supitnya rapat, biasanya jantan.sedang yang longgar dan lemas biasanya betina. burung betina dahinya tidak berpupur,sedang yang jantan dahinya tedapat semacam bedak keputih-putihan.

Induk betina dipilih yang badannya sehat, jinak, dan sudah cukup umur. walau umur 6 bulan sudah bisa mulai dijodohkan,paling bagus kalau diternak pada umur sekitar 10 bulan.karena pada usia yang lebih tua, sifat keibuannya lebih menonjol, terutama ketika merawat anaknya.

Untuk mendapatkan keturunan yang baik, harus diketahui betul sifat-sifat kedua calon induk perkutut. jangan sembarangan menjodohkan dan bertindak untung-untungan karena car itu bisa mengecewakan, yaitu keturunan yang diperoleh menyimpang dari yang diharapkan.

Sepasang induk yang baik, kalau diternak dengan baik, selama satu tahun bisa diharapkan beranak 4 - 6 kali.

Perkutut tidak terlalu memilih tempat untuk bersarang dimana saja wadah sarang di taruh,ia akan mengatur sendiri sarangnya untuk bertelur. umumnya ia lebih cepat bersarang di tempat terbuka dibanding tempat tertutup. di daerah yang banyak hujan, menaruh sarang di tempat terbuka sering kurang menguntungkan adanya kotak sarang untuk menaruh wadah dan bahan sarang akan sangat menolong keselamatan induk dan anaknya dari pengaruh udara dingin dan kelembapanudara basah

Tempat sarang yang wadah sarangnya berupa keranjang, bangunan sarangnya seringkali berbentuk cekung. dalam sarang ini penetasan telur sering kali gagal, karena burung yang mengeram tidak merasa santai dan cepat lelah. akan tetapi kalau tempat sarang berupa wadah yang

kedalamannya dangkal atau datar, maka bentuk sarangnya pun datar.pada sarang datar ini induk perkutut bisa santai dan mengeram berjam-jam.

Membangun Sarang Perkutut


Yang bertugas membangun sarang adalah betinanya,sedang jantannya membantu mengumpulkan bahan-bahan sarang. dalam masa jodoh ini (kawin, membuat sarang,bertelur, mengeram, merawat, dan menyapih anak )antara burung jantan dan betina saling kerja sama dalam melaksanakan tugasnya. kerja sama ini dimulai sejak membuat sarang telur.

Setelah 7-10 hari perkawinan berlangsung induk betina bertelur. telurnya kecil sebesar biji kelereng.jarak telur pertama dan kedua hanya berbeda satu hari saja.

Burung yang sudah bertelur harus dijaga ketenangannya jangan sampai ada orang yang mengganggu dan mengejutkannya.kalau terganggu, mereka tidak mau mengerami telurnya pengeraman telur berlangsung selama 14 - 16 hari , yang dilakukan secara bergantian. burung jantan mengeram siang hari, betinanya malam hari .

Bersamaan dengan sifat mengeram itu, produksi hormon prolaktin pada induknya mengalami peningkatan, karena pengaruh hormon progesteron tandanya terjadi perubahan sel-sel epithel di kantung tembolok, berupa penimbunan bahan mirip lemak yang disebut "susu tembolok" setelah anak menetas, susu ini disuapkan pada anaknya. produksi susu ini akan berhenti setelah anak berumur 10 hari.

Kandang perjodohan


Kandang perjodohan untuk ternak perkutut tidak menuntut bentuk tertentu. yang penting praktis, mudah dipakai, sehat, keselamatan burung terjamin, aman, dan keadaannya cukup tenang.

untuk pasangan induk perkutut, kandangnya bisa dibuat dengan ukuran panjang 1,5 meter, lebar 60 - 75 cm dan tingginya 1,80 meter.lebih ideal ukuran panjang 2 meter, lebar 90 cm - 1 meter dan tinggi tetap 1,80 meter karena sesuai dengan lebar kawat 90 cm. manfaatnya agar burung lebih leluasa bergerak.

Kerangka kandang bisa dibuat dari aluminium, kayu atau besi,dindingnya dan atasnya dari kawat yang lubangnya berukuran 1/2 cm x 1/2 cm, atapnya dari asbes. atap kandang separuh terbuka,agar sinar matahari dapat masuk, lantai kandang berpasir atau berupa plester saja. sekeliling kandang terdapat selokan air, yang diberi ikan kecil-kecil. selokan ini berguna untuk mencegah hama (semut, tikus dll )yang biasa mengganggu ketenangan burung.

Arah kandang sebaiknya menghadap ketimur, agar sinar matahari pagi langsung masuk ke dalamnya.lantai kandang dilapisi pasir, yang berguna untuk mempercepat pengeringan kotoran dan menyerap air.kawat kandang di cat warna gelap agar kita bisa mengontrol burungnya dengan jelas dan tidak silau oleh pantulan sinar matahari. ruangan kandang yang baik adalah bersih, bebas dari angin keras yang langsung masuk , suhu antara 25 - 30 derajad celcius , kelembapan 60 - 70 %.

Kandang terletak di tempat yang mudah diawasi, tetapi lingkungan sekitarnya tidak sepi dari lalu lintas manusia. kalau kandang terletak terpencil, burung bisa kurang pergaulan dan takut melihat manusia.

Dalam kandang ini sediakan juga kayu tenggeran (tempat hinggap) 2 - 3 buah, satu melintang di depan wadah sarang, lainnya ditempat lain.jarak dinding sangkar dengan tenggeran sekitar 20 cm. sehingga kalau burung hinggap di atasnya dan membelakangi dinding sangkar, bulu ekornya tidak rusak bersentuhan dengan dinding kawatnya.

Perkutut, Satwa Termahal


Masyarakat Jawa di Indonesia telah memelihara perkutut selama berabad-abad. Penggemar burung ini terus bertambah setiap tahunnya, mulai dari rakyat jelata sampai kaum ningrat. Tradisi kumpul-kumpul mendengar kutut manggung sambil menikmati hidangan ala kadarnya, tampaknya masih berkembang hingga sekarang. Kebiasaan semacam itu juga yang digemari oleh raja-raja dan bangsawan tempo dulu. Namun dilihat dari potensinya, bukan mustahil kelak kekututan diterima khalayak sebagai budaya internasional.

Selain dianggap mempunyai nilai-nilai budaya adiluhung, burung magis ini juga dipercaya memiliki level yang lebih tinggi dibanding burung lainnya. Salah satunya karena kotoran dan bangkai perkutut samasekali tidak berbau. Bangkai tersebut langsung mengering dan hancur sendiri setelah berbulan-bulan.

Pengenalan

Inilah klasifikasi perkutut dalam kamus besar biologi internasional :

Keluarga : Perkutut
Dunia : Animal
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Klas : Aves
Subklas : Nearnithes
Ordo : Colombiformes
Famili : Columbidae
Subfamili : Columbidae
Genus : Columbinae
Genus : Geopelia
Spesies : Geopelia striata
Nama Inggris Turtledove
Peacefuldove
Barred grounddove

Di seluruh dunia, tercatat 41 marga suku merpati-merpatian. Penyebarannya sentris, yakni hanya di Australia dan Asia Tenggara. Columbidae adalah suku yang tidak berpoligami/poliandri dalam berpasangan. Dalam satu musim pembiakan, mereka cuma bertelur 2 butir. Ciri umumnya, burung betina jarang berbunyi dan tidak semerdu yang jantan. Suku ini mempunyai keistimewaan, di antaranya mampu menghisap air sehingga tidak perlu mengangkat kepalanya saat minum.

Marga perkutut-perkututan (Geopelia sp.) sendiri terdiri atas tiga jenis. Satu, Geopelia cuneata (perkutut Australia). Secara garis besar bulunya coklat keabuan, terdapat totol-totol putih pada sayap, dan kulit sekitar matanya berwarna merah. Panjangnya sekitar 7,6 inchi. Perkutut tutul ini berdomisili di Australia Tengah dan Utara. Dua, Geopelia humeralis (perkutut besar). Punggungnya bergaris-garis kelam, dada dan leher berwarna biru keabuan, pundak dan kuduk merah tembaga, bagian bawah warnanya merah jambu, serta sayapnya bergaris coklat tua. Perkutut dengan panjang 11 inchi ini berdomisili di Australia Utara dan Timur Laut (untuk subspesies G.h. humeralis), serta di Indonesia (untuk subspesies G.h. gregalis).

Tiga, Geopelia striata. Kepala dan leher biru keabuan, sekitar mata berwarna kehijauan, sayap coklat tua, dan panjangnya kurang-lebih 9 inchi. Inilah sebenarnya spesies perkutut yang biasa dilombakan. Perkutut belang ini masih banyak jenisnya, yaitu : G.s. clelaudi di Australia Barat; G.s. tranquila di Australia Tengah; G.s. placida di Australia Utara dan Indonesia (Irian); G.s. papua di Indonesia (Irian bagian selatan); G.s. audacis di Kepulauan Kei dan Tanimbar; G.s. maungeus di Indonesia (Sumba dan Sumbawa) serta Timor, G.s. striata di Birma Selatan sampai Filipina, dan Indonesia (Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali, serta lombok.)

Sumber : genesium.50megs.com

Air Sehat Untuk Perkutut


Air merupakan kebutuhan esensial mahluk hidup, begitu pula bagi kesehatan dan kesegaran seekor perkutut. Mengenai air yang terbaik bagi perkutut ada beberapa versi yang diyakini merupakan air sehat yang terbaik bagi perkutut.
Air Sumur
Pencinta perkutut yang mengunakan air sumur sebagai air untuk perkutut piaraanya, memiliki kendala terutama mengenai masalah kebersihan airnya dan kandungan mineral atau zat tertentu yang terdapat di dalam air sumur yang mungkin saja tidak baik bagi tubuh seekor perkutut.

Air PAM
Air PAM jika diberikan kepada perkutut juga memiliki kendala yaitu kandungan chloride yang banyak terdapat dalam air PAM tidak baik bagi pencernaan perkutut.

Air Matang
Sebagian besar pencinta perkutut memberikan air matang sebagai minuman yang paling baik untuk perkututnya, karena dianggap dengan dimasaknya air, maka semua kuman penyakit akan mati.
Anggap ini tidak salah, tetapi ada beberapa keraguan mengenai "kemanjaan" dari sang majikan ini akan membuat daya tahan tubuh si perkutut lemah jika nantinya terminum air yang belum dimasak, misalnya air hujan.

Air minum yang disarankan :
Dari kendala yang dihadapi jika memberikan air sebagai minuman bagi perkutut, dapat kita simpulkan bahwa air yang baik digunakan adalah :
1. Air matang terutama jika airnya diambil dari sumur
2. Air PAM yang telah diendapkan sebelumnya selama seminggu.

Selain itu disarankan pula untuk menganti air sekaligus membersihkan wadah minum setiap 3 hari atau paling lama seminggu sekali.

Jika ingin lebih baik lagi, setiap hari Sabtu pagi, air minum ditambahkan vitamin burung seperti Vitavit dan pada sore harinya air vitamin tersebut diganti lagi dengan air minum biasa.(Okto SP)

Sumber : perkututmall.tripod.com