Prihatin kondisi sampah daun, Siswa SMK di Gresik Jawa Timur, berhasil membuat mesin perajang sampah daun, yang kualitasnya tidak kalah dibandingkan dengan produk hasil pabrikan. Selain ramah lingkungan, teknologi tepat guna, karya Siswa tersebut, mampu menghancurkan sampah daun, se-ukuran dua mili meter, efektif untuk pembuatan produk pupuk kompos, sehingga mampu memberikan nilai ekonomis bagi warga (16/11/2011.)
Mesin perajang sampah daun organik ini, digerakkan dengan motor berkekuatan hp 3500 RPM, menggunakan pisau stainles steel 1500 RPM, rangka plat 50x50x50, body plat eyzer 1,5 mm, dengan total kapasitas produksi 200 kilogram, per jam.
Arga wicaksono, Siswa, mengatakan, pembuatan mesin ini berawal dari keprihatinanya, terhadap tumpukan sampah daun organik, yang tidak hanya mengotori lingkungan, juga tidak sedap dipandang mata. “Inspirasi ini juga muncul setelah melihat cara kerja mesin penggiling kelapa di pasar, sehingga tekniknya hampir sama”, ujar Arga.
Setelah melakukan penelitian selama hampir satu bulan, angga wicaksono, bersama teman sekolah, dan guru pembimbing, akhirnya berhasil membuat mesin perajang daun, yang memiliki kapasitas 200 kilogram, per jam dan diberi nama ghilas, dari kata gerinda dan mesin las.
Pihak sekolah mendukung dan memberikan kesempatan kepada Siswa yang kreatif, untuk meningkatkan kompetensi Siswa dalam membuat dan memahami kerja mesin. Target dari kegiatan Siswa ini, untuk menciptakan lulusan SMK yang terampil dan profesional, sehingga setelah tamat sekolah, mereka mampu menciptakan lapangan kerja, untuk dirinya sendiri dan warga di sekitar lingkungannya.