JEPANG TAWARKAN BANTUAN PROGRAM 1 JUTA YEN



Pemerintah Jepang tawarkan bantuan program 1 juta yen untuk masyarakat Gresik. Bantuan program yang bertitle grant assistance for grass roots human security projects merupakan bantuan hibah dari masyarakat Jepang. Menurut vice consul The consulate General of Japan At Surabaya, Masatake ITO,“ bantuan ini merupakan bantuan hibah akar rumput untuk peningkatan keamanan manusia”, ujarnya saat diterima Wakil Bupati Gresik, Drs. Mohammad Qosim, M.Si di kantornya Rabu (1/2).

Masakake ITO yang didampingi oleh project officers program tersebut Muhammad Zinuri menyampaikan beberapa hal terkait bantuan hibah tersebut. Menurut Masakake ITO, bantuan ini berlangsung sejak 1989. Setiap tahun ada 10 – 30 program bantuan yang terealisasi di Indonesia. Masih menurut Masakake ITO, bantuan hubah akar rumput ini bertujuan memberikan bantuan cepat tanggap yang langsung menyentuh tingkat akar rumput.

Selain kepada Wakil Bupati Gresik Paparan Masakake Ito dan M. Zinuri dari Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya ini juga disimak oleh beberapa Pejabat Pemkab Gresik diantaranya Kepala Dinas Kesehatan, Dirut RSU Ibnu Sina, Kepala Dinas Kependudukan, Catatan Sipil dan Sosial Kabupaten Gresik dan beberapa Kabag di Lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Gresik.

Beberapa lembaga dan organisasi yang bisa mendapat bantuan itu antara lain, lembaga nirlaba yang berbadan hukum dan bekerja di bidang pembangunan social dan ekonomi pada masyarakat akar rumput. Berpengalaman dibidangnya selama 2 tahun dan mampu mengelola program. Bidang yang menjadi target yaitu kesehatan, Pendidikan, Pertanian, Sanitasi dan penyediaan air, Penanggulangan bencana alam, Perlindungan lingkungan, Energi, Transportasi, Informasi dan komunikasi.

Beberapa program yang telah dibiayai dari program selama ini yaitu, perbaikan pembangunan gedung sekolah, rumah sakit balai latihan kerja serta pengadaan peralatannya. Pembangunan sarana air bersih dengan penggalian sumur serta pemasangan pipa air. Program pemberdayaan wanita, penanggulangan bencana alam, penanggulangan dan pencegahan penyakit menular, perbaikan fasilitas pertanian dan peningkatan SDM petani.

Sedangkan bidang yang tidak bisa dibiayai yaitu bantuan yang tidak jelas manfaatnya untuk masyarakat kecil. “Penelitian di Lembaga pendidikan juga tidak termasuk dalam program yang mendapatkan bantuan pembiayaan dari program ini”. ujar ITO. Juga beberapa biaya yang tidak bisa dibiayai termasuk biaya operasional yang sifatnya pribadi. Pembelian dan sewa tanah, pajak, pembelian buka, computer dan pembelian kendaraan tidak bisa dibiayai.”termasuk juga biaya konsumsi rokok” tambah ITO.

Sementara Wakil Bupati Gresik menyambut baik tawaran Pemerintah Jepang itu. Kami akan mengkoordinasikan untuk memanfaatkan kesempatan bantuan itu se optimal mungkin dengan cara yang benar. Karena menurut informasi Masatake ITO, dari 13 proporsal yang di ajukan oleh kelompok masyarakat Gresik ke Konsulat Jepang pada 2011 tak satupun yang lolos mendapat bantuan 1 juta Yen yang kalau di kurskan ke mata uang rupiah mencapai Rp. 700 juta – Rp. 800 juta.

Wabup yang sangat berharap agar bantuan itu bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Gresik berharap agar proporsal yang diajukan dikoorrdinasikan dengan Pemkab Gresik. Karena proporsal sebelumnya tidak dikoordinasikan dengan kami”13 proporsal itu berjalan sendiri dan tidak ada koordinasi dengan Kami. Setelah diseleksi administrasi hanya 3 yang lolos. Seleksi berikutnya dengan korespondensi melalui telepon dan hanya 1 yang lolos. Namun setelah di survey, tak satupun yang lolos” ujar Qosim yang menyampaikan kembali informasi dari Masatake ITO. (sdm)