Sampah tak selamanya menjadi sumber penyakit dan berbagai persoalan lainnya. Di Gresik Jawa Timur, sejumlah siswa berhasil menciptakan bak sampah dari limbah tutup botol air mineral. Di samping unik dan ramah lingkungan, pembuatan bak sampah tersebut, tak memerlukan biaya sama sekali.
Puluhan peserta lomba mendaur ulang sampah, tampak serius mengikuti ajang daur ulang sampah yang di gelar panitia Pameran Buku Islam (Islamic Book Fair 2011) di halaman Gedung Nasional Indonesia (GNI) kota Gresik (10/12/2011.) Peserta yang rata-rata siswa sekolah menengah atas tersebut, menunjukkan kebolehannya dalam mendaur ulang berbagai jenis sampah yang ada di sekitar lingkungannya.
Berbagai karya pun muncul dalam ajang yang baru pertama kali di selenggarakan di kota gresik ini. Di antaranya, sandal dari limbah koran, lukisan kota mati dari limbah tissue serta berbagai kreatifitas lainnya.
Saah satu yang menarik perhatian pengunjung adalah bak sampah yang terbuat dari tutup botol air mineral karya siswa SMA Negeri Driyorejo, Gresik. Tutup air mineral yang bagi kebanyakan orang, di anggap sebagai barang tak berguna, justru berhasil di manfaatkan untuk membuat bak sampah dengan cara merangkainya dengan kawat hingga terbentuk rangkaian memanjang yang mudah di tekuk.
Untuk sebuah bak sampah, setidaknya di perlukan 220 tutup botol yang dirangkai menjadi dua bagian, yakni bagian bak dan bagian dasarnya. Uniknya lagi, tutup bak sampah ini, terbuat dari rangkaian sendok plastik berbentuk lingkaran.
Menurut Novan Noviansyah, salah seorang siswa pembuat bak sampah, ide awal menciptakan bak sampah dari tutup botol ini bermula saat mereka melihat banyak sampah tutup botol yang terbuang percuma, karena tidak pernah di manfaatkan. “Selama ini, fokus daur ulang hanya pada botol air mineral saja, sedangkan tutupnya selalu di buang”, ujar Novan.
Dengan bahan utama tutup botol, para siswa yakin, bak sampah karyanya, akan bisa di manfaatkan dalam kurun waktu hingga 5 tahun. Di samping itu, pembuatan bak sampah ini, tidak memerlukan biaya sama sekali karena semua bahannya terbuat dari limbah yang bisa di dapat di tempat pembuangan akhir.
Bak sampah dari tutup botol air mineral ini, selanjutnya bersaing dengan 15 karya siswa lainnya yang menjadi peserta lomba daur ulang sampah, untuk di nilai sebagai pemenang.
Sementara itu, Panitia lomba sengaja menggelar kegiatan ini untuk menjaring aspirasi dan ide kreatif remaja dalam mengolah sampah. Apalagi, Gresik sebagai kota industri memiliki limbah sampah yang cukup tinggi sehingga perlu kreatifitas tersendiri dalam penanganannya.
“Kita ingin menggugah kesadaran masyarakat terutama kalangan generasi muda untuk peduli dengan lingkungan terutama pemanfaatan sampah hingga bisa menjadi uang”, kata Hendra Ikhawan, salah seorang panitia.