PRODUKSI GULA MERAH TAK SEMANIS RASANYA



Gula merah atau gula aren memiliki rasa manis yang khas. Jika kita membuat kolak singkong atau dawet, tak sempurna rasanya, jika gulanya tidak menggunakan gula merah.
Meski demikian, membuat gula merah, ternyata tak semanis rasanya. Disamping membutuhkan waktu yang cukup lama, proses pembuatannya pun membutuhkan keuletan dan kesabaran tersendiri.

Desa Karduluk Kecamatan Pragaan Sumenep Madura, merupakan sentra pengrajin gula merah. Di desa ini sedikitnya 120 orang berpropesi sebagai pengrajin gula merah melalui home industri yang tersebar di sejumlah dusun.

Ghaffar, salah seorang pemilik usaha produksi gula merah di desa tersebut menuturkan.keluarganya menekuni usaha ini sejak 60 tahun yang lalu.12 pohon aren miliknya di musim penghujan mampu menghasilkan 5 kilogram gula merah perhari. Sedangkan di musim kemarau bisa mencapai 10 kilogram gula merah perhari.

Selain bertani, kakek dengan 7 cucu dan 5 cicit ini masih setia dengan usaha yang sudah ditekuninya sejak masa kanak-kanak.

Pohon siwalan yang tinggi dia panjat perlahan. Kakinya yang keriput tampak masih kuat menempel di antat. Sampai di atas pohon siwalan, perlahan diambilnya timba yang berisi air nira siwalan yang diinapkannya selama satu malam di tempatnya dalam pejut. Dan dipasangnya timba baru itu ke tunas siwalan yang meneteskan nira siwalan. Ketinggian pohon siwalan dengan hembusan angin yang menggoyang-goyankan pohon siwalan tak dihiraukannya.

Setelah mendapatkan nira sebagai bahan utama gula merah, ia pulang dan menuangkannya ke wajan besar yang sudah disiapkannya bersama saringannya.

Alat-alat yang dibutuhkan dalam mengambil nira antara lain :
1. Pangabek, alat ini terbuat dari kayu jambu biji berbentuk seperti tongkat, berfungsi sebagai alat dalam memanjat pohon siwalan.

2. Talambut, terbuat dari batok buah kelapa, alat ini di pakai untuk membawa sejumlah bumbu yang di butuhkan agar air nira yang di dapat rasanya manis.

3. Balajuk, terbuat dari tanduk kerbau yang berfungdi seabagi cantolan talambut.

4. Timba yang terbuat dari anyaman daun siwalan. Ke-empat alat inilah yang selalu menemani Ghaffar setiap pagi saat mengambil air nira.

Untuk membuat gula aren, nira dipanaskan selama 3 hingga 4 jam hingga mengental dibantu istrinya.tidak dihiraukan matanya yang perih akibat kepulan asap dari tungku.selama proses pemanasan,adonan nira diaduk menggunakan batang siwalan.setelah mengental, adonan di angkat dan ditiriskan ke mangkok hingga mengeras. Semua proses ini, sejumlah anggota keluarga.

Yang menjadi keluhan para pengusaha home industri gula merah ini, adalah harga yang cenderung menurun. Kenyataan ini tidak sebanding bila dibanding dengan proses pembuatannya yang rumit. “Penurunan harga inilah yang harus di cegah agar petani gula aren tidak terus merugi”, ujar Ghaffar.

Saat ini harga gula merahnya dibeli dengan harga 4000 Rupiah perkilogram olehpara tengkulak, sementara kalau dijual sendiri ke pasar harganya 4500 Rupiah perkilogram.(86)