MANFAATKAN FACEBOOK UNTUK LOMBA PUISI PELAJAR



Siapapun dia, tentu tak asing lagi dengan jejaring sosial yang bernama Facebook. Saking populernya Facebook, hampir setiap pelajar sekolah punya akun jejaring sosial Facebook ini. Baik itu pelajar SMA, SMP atau SD sekalipun, karena jejaring sosial ini tak hanya digunakan di PC atau Latop melalui internet, tapi sudah merambah ke Handphone. Kepopuleran facebook inilah yang dimanfaatkan oleh panitia olimpiade sastra Indonesia 2011 dalam menjaring peserta Cipta Puisi pelajar Gresik. Lomba yang dibuka sejak pertengahan Januari 2011 lalu itu dan ditutup hari ini telah berhasil menjaring sebanyak 300 orang peserta pelajar, mulai tingkat SD sampai SMA.

Pesertanyapun tersebar se Kabupaten Gresik mulai dari Pulau Bawean, belahan Utara Gresik di Panceng sana, sampai dari belahan selatan di Wringinanom. Bahkan beberapa pesrta datang dari luar kota Gresik, baik dari Surabaya, lamongan, Tuban bahkan ada peserta dari Pekalongan. Hal ini diukui oleh ketua Panitia Olimpiade Sastra Bagus Sasmito Edi Wahono, saat berlangsungnya acara di SMA Negeri I Kebomas pada Minggu, (20/2). “Karena yang kami lombakan adalah karya pelajar Gresik, maka kami hanya menilai kiriman pelajar dari Gresik. Sedang karya dari kabupaten lain tetap kami simpan” ujar Bagus.

Ada 300 lebih karya yang di unggah ke grup smanemas, ditambah lagi ada beberapa karya lain yang kami ambil dari tempat berlangsungnya olimpiade sastra hari ini. “Nanti semua karya itu akan dinilai oleh Panitia yang terdiri dari seniman sastra, penyair dan orang-orang yang berkompeten. Ada beberapa seniman puisi yang telah malang melintang didunia puisi dan sastra yaitu Budi Palopo dan HO Mardiluhung keduanya tergabung dalam Tim penilai disini” ujar Bagus yang juga guru Bahasa Indonesia SMA Negeri I Kebomas Gresik.

Budi Palopo selaku ketua tim juri puisi dan syair olimpiade Sastra pelajar Gresik 2011 mengaku bangga dengan kemajuan penulisan puisi pelajar di Gresik. “kami banyak melihat penyair-penyair pelajar yang kreatif. Yang lebih heran lagi, dan menarik perhatian saya. Ternyata banyak karya pelajar SD sangat berbobot. Hal ini tercermin dalam pemilihan judul, kalimat, ataupun tema” ujarnya sambil melihat karya-karya puisi itu sambil mencetaknya.

Kami contohkan misalnya, ada siswa SD yang penggalan kalimat puisinya berbunyi,”mencairkan kutub-kutub bumiku” pada puisi yang berjudul Senandung Alam. Lalu pada puisi yang lain ada kalimat yang berbunyi”Tak ada aroma Segar itu” dari puisi yang berjudul terindah hatiku. Lalu Budi juga menunjukkan karya lain lagi dari puisi yang berjudul Jakarta, yang pada penggalan kalimatnya berbunyi,”ada gemericik keringat di trotoar” kalimat itu indah, puisi itu hebat ujarnya bapak 3 orang anak ini berdecak kagum.

Beberapa contoh lain yang dikagumi penulis puisi Wong Agung ini adalah karya puisi yang berjudul Gresikku Nan Permai. Disana tertulis 2 kalimat yang berbunyi, “Mereka adalah Pelancong” dan “Gersang begitu merangsang” satu karya lain yang dikagumi Budi adalah puisi yang berjudul, Berjuta penduduk yang dinamis, dengan kalimat “ berdiri diatas geografi strategis” (sdm, Humas Pemda Gresik)