500 IBU HAMIL MENINGGAL SETIAP TAHUN



Di Jawa Timur, sekitar 500 ibu hamil meninggal setiap tahunnya. Sehingga setiap hari ada 1 atau 2 ibu yang meninggal. Kematian itu sebagian besar karena pendarahan, infeksi, maupun keracunan saat kehamilan. Karena itu diperlukan langkah nyata untuk pencegahan komplikasi kehamilan, terutama di wilayah pedesaan.

“Satu dari enam ibu hamil mengalami komplikasi. Setiap ibu hamil mempunyai resiko mengalami komplikasi, walaupun telah mendapat intensitas dan perawatan yang baik selama masa kehamilan. Jika ibu hamil yang komplikasi sampai kekurangan darah, akan rentan mengalami kematian, “ papar Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Jatim Dian Islami saat menjadi pembicara dalam Seminar Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) di Pendopo Lokatantra Lamongan, Kamis (11/10).

Disampaikan Dian, ibu hamil yang mengalami komplikasi dapat diselamatkan nyawanya asala mendapat pertolongan yang memadai dan tepat waktu. Dilanjutkan olehnya, pemeriksaan kehamilan dan persalinan oleh tenaga kesehatan terampil dapat mencegah kematian ibu hamil. “Pelayanan gawat darurat yang sesuai juga bisa mencegah kematian pada ibu hamil, “ ucap dia dalam seminar yang diadakan Tim Penggerak PKK setempat tersebut.

Di kesempatan yang sama, untuk mencegah kematian ibu hamil akibat komplikasi, juga disosialisasikan gerakan P4K. Dengan gerakan ini, diharapkan meningkatkan peran suami, keluarga dan masyarakat yang difasilitasi bidan dalam perencanaan persalinan yang aman dan pencegahan komplikasi.

“Secara bertahap akan dibentuk kelompok kerja P4K di desa-desa. Kader P4K nantinya melakukan pendataan ibu hamil disertai data perkiraan waktu melahirkan, golongan darah dan rencana persalinan. Kader juga bertugas menyiapkan kelompok donor darah yang sewaktu-waktu dibutuhkan ibu hamil. Terkait donor darah ini bisa bekerja sama dengan puskesmas atau PMI, “ ujar Ketua TP PKK Lamongan Mahdumah Fadeli.
Data lengkap ibu hamil itu akan dicatat pula dalam sticker P4K yang ditempel di rumah bersangkutan. Dengan harapan, masyarakat sekitar juga bisa ikut berperan serta ketika seorang ibu hamil memerlukan pertolongan segera.