Kain tenun lurik tradisional motif Keraton, biasanya hanya digunakan untuk baju tradisional abdi dalem Keraton Yogyakarta. Menurut sejarahnya, kain lurik telah ada sejak zaman Kerajaan Mataram, hal ini dibuktikan dengan ditemukannya beberapa prasasti yang menggambarkan hal tersebut. Kini kain tenun motif garis-garis yang nyaris punah tersebut telah dikembangkan untuk bahan fashion serta aksesoris lainnya seperti tas dan dompet.
Kain tenun lurik tradisional motif kraton tersebut, dibuat dengan alat tenun non mesin. Di daerah Bantul Yogyakarta, hanya ada satu pengrajin yang masih menggunakan alat tenun tradisional, yakni perajin tenun Lurik Kurnia, Di Krapyak, Sewon, Bantul.
Benang katun adalah bahan utama tenun motif lurik yang digulung dengan alat tradisional, yakni menggunakan bekas roda sepeda onthel. Kemudian, berbagai macam benang tersebut dirangkai dengan alat tenun tradisional, yang digerakkan dengan kaki.
Alat tenun ini terbuat dari kayu. Suara gemeretak yang cukup keras ketika puluhan alat tenun dioperasikan hingga menjadi ciri khas keberadaan pabrik kain tenun lurik tradisional. Dan yang lebih menarik, separuh dari 40 pekerjanya adalah orang-orang yang sudah lanjut usia. Mereka rata-rata sudah puluhan tahun menekuni pekerjaannya tersebut.
Kain tenun lurik yang dihasilkan dari alat tenun non mesin ini sangat halus. Sesuai namanya kain tenun lurik, maka motifnya pun lurik atau garis-garis. Dalam bahasa Jawa kuno, lorek memiliki arti lajur atau garis.
Jussy Rizal, pengrajin tenun lurik tradisional mengaku akan tetap mempertahankan alat produksi tenun lurik tanpa mesin atau tradisional. “Demi pelestarian budaya, saya berkomitmen untuk tetap menjalankan usaha ini”, ujarnya.
Jika dahulu pemesannya hanya kalangan kraton Yogyakarta saja, kini semakin meluas di kalangan masyarakat, bahkan luar daerah Yogyakarta. Sebab kain tenun lurik motif Keraton Yogyakarta, sangat bagus dibuat baju, dompet dan tas. Bahkan, di kalangan masyarakat, kain tenun lurik motif Keraton ini sekarang banyak digunakan untuk seragam.
Kain tenun lurik motif Keraton, dikemas dalam bentuk lembaran kain dengan panjang 3 meter dan lebar 90 centimeter. Harga kain tenun lurik tradisional ini 27 Ribu Rupiah permeter.
Jadi, kain lurik yang khas dengan abdi dalem keratin tersebut, kini bisa dipakai semua kalangan. Karena model baju makin bervariasi.