Kawasan objek wisata benteng Van Der Wicjk Gombong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, selain memiliki arena bermain seperti wahana air untuk anak-anak, wisata benteng Van Der Wicjk juga memberikan bekal ilmu pengetahuan sejarah perjuangan bangsa.
Objek wisata benteng Van Der Wicjk Gombong, yang menawarkan gabungan antara hiburan dan pendidikan tersebut, selalu penuh sesak dipadati pengunjung. Para pengunjung bukan hanya datang dari kebumen saja, namun pelancong dari berbagai daerah sekitar seperti Banyumas, Purbalingga, Purworejo, Semarang, Jakarta dan Bandung, ikut memadati objek wisata yang terletak di kota Gombong tersebut.
Benteng Van Der Wijck salah satu peninggalan kolonial Belanda. Benteng ini dibuat dari bata merah dan memiliki ciri khusus yang berbeda dengan benteng-benteng lain peninggal Belanda di Indonesia. Bentuknya segi delapan dengan tinggi 10 meter, luas 7.168 m2 tebal dinding 1,40cm, memiliki dua lantai, 4 pintu, 27 ruang kecil dan 16 ruangan besar.
Benteng ini dibangun sebagai pertahanan untuk melawan pasukan Diponegoro. Pada masa pendudukan Jepang, berfungsi sebagai tempat melatih tentara Peta. Benteng itu sendiri pada zaman Belanda sebagai tempat penyimpanan bahan makanan dan senjata.
Selain menawarkan wahana hiburan bermain untuk anak-anak, benteng Van Der Wicjk juga memberikan bekal ilmu pengetahuan khususnya sejarah. Dalam ruang-ruang benteng banyak di pajang foto dan kisah para pahlawan. Tak hanya itu, foto urutan Bupati Kebumen, mulai dari Bupati pertama hingga Bupati sekarang, juga terpampang disini.
Pengelola benteng Van Der Wicjk sengaja menciptakan suasana baru di benteng Van Der Wijck. Sebelumnya hanya sekedar benteng dengan tembok yang tinggi, layaknya tempat pertahanan, kini benteng Van Der Wicjk di ubah sebagai tempat wisata yang memberikan nilai hiburan dan pendidikan untuk anak-anak.
Hanya dengan mengeluarkan kocek sebesar Enam Ribu Rupiah, kita dapat menikmati liburan yang nyaman dan bermanfaat bersama keluarga terutama bagi anak-anak yang kini terbiasa hanya diberikan hiburan yang kurang memberikan ilmu pengetahuan.