PANGKAS RAMBUT TEMPOE DOELOE TERUS EKSIS



Meski menginjak usia setengah abad lebih, pangkas rambut tempoe doeloe tetap eksis dan di gemari. Daya tarik pangkas rambut tempoe dulu, selain bernilai sejarah, alat cukur tua tersebut, harganya murah sekali.

Sawargi adalah tempat jasa potong rambut tempoe doeloe yang berada di sebuah bangunan tua di kawasan Jalan Saad Nomor 16 Kota Bandung. Dulu, bangunan yang juga menjadi saksi sejarah perjalanan kota bandung tersebut, merupakan tempat potong rambut para bangsawan belanda, jepang hingga gubernur jawa barat pertama.

Pangkas rambut tempoe dulu ini, dirintis Haji Ero Saefulloh sejak tahun 1940. Awalnya pangkas rambut ini, biasa melayani para bangsawan belanda atau jepang. Hingga kini usaha pangkas rambut masih bertahan dan mampu bersaing dengan usaha pangkas rambut modern. Usaha tersebut di pertahankan secara turun temurun hingga generasi ke tiga.

Yang menarik dari potong rambut tempoe doeloe ini, adalah masih berada di bangunan tua, peralatannya juga menggunakan peralatan tempoe doeloe seperti gunting dan pisau. Kursi tempat duduk pelanggan yang buatan amerika pun sudah berusia setengah abad dan masih berfungsi baik.

Bahkan, usia para pegawainya pun, nampak sudah di atas 60 tahun. Mereka masih setia untuk melayani sejumlah pejabat dan warga kota bandung yang akan memotong rambutnya.

Untuk satu kali pangkas, pelanggan hanya mengeluarkan uang rupiah 20 ribu. Sementara untuk jasa pijat atau cukur jenggot, menambah uang 5 ribu rupiah. Murah meriah kan?

Tapi jangan salah dulu! Walau tampil dengan format tempo dulu, bukan berarti jasa pangkas rambut ini tak mengikuti model zaman sekarang. Para pencukur yang terdiri dari 9 orang pencukur dengan tiga di antaranya bergabung sejak tahun 60-an, selalu siap memenuhi selera pelanggan. Jika konsumen ingin gaya rambut zaman modern, maka pencukur muda yang mencukur. Kalau ingin tampilan tempo dulu, pencukur senior yang melayaninya.