PERPADUAN AROMA INDONESIA-AFRIKA DALAM SAJIAN UDANG PIRI-PIRI



Memberi kepuasan kepada pelanggan dengan beragam menu atraktif diperkenalkan di dunia pariwisata. Demikian halnya, sajian udang piri-piri yang ditawarkan di restauran Singa, disalah satu taman wisata di Gianyar Bali yang menawarkan perkawinan selera Indonesia-Afrika.

Udang piri-piri tampilannya terlihat sederhana, sebagaimana sajian makanan Indonesia pada umumnya. Namun, menu yang satu ini, sangat digemari pelanggan dari berbagai negara. Hingga kemudian udang piri-piri dijadikan menu andalan.

Dari namanya yang unik, pelangan awalnya hanya penasaran untuk sekedar mencoba. Namun, perpaduan rasa lokal dan aroma bumbu Afrikanya justru membuat penasaran pelanggannya.

Sebagaimana namanya, sajian ini menggunakan udang sebagai bahan utamanya. Kemudian dipadukan dengan bumbu lokal, seperti bawang putih, merica dan rempah-rempah lainnya. Selanjut itu dipadukan dengan bumbu khas afrika.

Proses pembuatannya, sedikit rumit. Udang diolah sedemikian rupa dengan perapian atas bawah. Sambil menunggu proses matang, disiapkan pula olahan kus-kus yang berfungsi sebagai pengganti nasi. “Dengan teknik memasak seperti ini, di pastikan selera pelanggan akan tertantang”, ujar Mahadi, salah seorang juru masak.

Sambil menikmati sajian ini, pelanggan juga dimanja dengan suasana rimba, di tengah komunitas Singa Afrika. Sejenak pelanggan akan terbawa dengan nikmat alam rimba Afrika.

Nah bagi anda yang penasaran, saat berkunjung ke taman wisata di Gianyar, restaurant ini akan melengkapi suasana kreasi anda bersama keluarga. Rasanya yang adaptif dengan selera lokal, dipastikan makan siang anda sangat berkesan.(86)