MERANG, LIMBAH KULIT PADI SEBAGAI MEDIA TANAM BONSAI



Sebagian besar pembudidaya tanaman hias di kota Metro, Lampung, memanfaatkan merang padi sebagai media tanam. Limbah padi tersebut dianggap paling cocok untuk jenis tanaman bonsai jika kondisinya basah agak membusuk.

Limbah dari sisa kulit padi yang telah digiling tersebut dimanfaatkan para pencinta budidaya bunga hias sebagai media yang paling cocok untuk tanaman hiasnya yaitu bonsai khususnya jenis adenium.

Penggunaan merang pada tanaman hias, akan lebih baik bila merang dalam kondisi basah yang telah sebulan sebelumnya dibiarkan hingga membusuk. Pasalnya, merang akan sangat mempengaruhi pertumbuhan akar pada tanaman hiasnya, sehingga akar akan mudah menjalar dan tidak membusuk bila dibandingkan menggunakan media tanah.

Namun sebaliknya , jika media merang tersebut masih baru dan langsung dipakai tanpa proses fermentasi, justru berdampak buruk dan akan kurang bermanfaat karena kurang menyerap air.

Harga merang cukup terjangkau. Untuk satu truk dengan berat sekitar satu ton, mereka mengeluarkan kocek sebesar 250 Ribu Rupiah saja.

Sementara penggunaan media yang tidak sesuai seperti media tanah saja misalnya, akan membuat akar tanaman kurang menjalar dan membusuk sehingga nampak tidak terlihat segar dan pada daun akan mudah layu.

Penggunaan media tanam harus benar benar diperhitungkan, jika tidak akan mempengaruhi kekokohan akar tanaman dan juga mempengaruhi lajunya pertumbuhan khusunya tanaman adenium yang sangat rentan terhadap pembusukan akar.

Untuk perawatan tanaman yang menggunakan media merang basah tidak begitu sulit. Bagi anda yang belum pernah menggunakannya, bisa langsung mencoba , yaitu awalnya dengan cara ditempatkan langsung dibawah terik matahari ataupun ditempat yang sejuk atau basah sekitar satu sampai dua bulan, setelah itu langsung dapat dimanfaatkan.(86)