BEREBUT UANG LOGAM DALAM TRADISI UDIK-UDIKAN



Warga di Kabupaten Gresik Jawa Timur memiliki tradisi yang unik untuk merayakan hasil panen raya. Mereka menggelar tradisi arak-arakan tumpeng keliling kampung. Menariknya, acara tersebut ditutup dengan berebut uang logam atau udik-udikan (22/11/2010.)

Warga Kelurahan Maduran Kecamatan Manyar, tumpah ruah ke jalan raya desa setempat, sambil meng-arak puluhan tumpeng sambil berkeliling kampung.

Dalam tradisi sedekah bumi yang di gelar setahun sekali ini, warga membawa nasi serta lauk yang disajikan satu paket dengan aneka makanan tradisional lainnya yang kemudian diberi nama ambeng.

Menariknya lagi, sambil mengarak tumpeng, sesekali sejumlah warga yang ekonominya berkecukupan melemparkan uang logam yang kemudian di perebutkan warga. Udikan-udikan ini terus berlanjut hingga ke halaman masjid setempat.


Meski hanya berebut uang receh, tak sedikit warga yang terdiri dari bebragai lapisan usia ini harus berjubel dan berdesak-desakan dalam berebut. Bahkan, sejumlah anak kecil menahan sakit akibat berbenturan dengan temannya saat udik-udikan.

Udik-udikan ini sekaligus mengakhiri tradisi sedekah bumi yang digelar warga. Warga kemudian membawa pulang makanan yang di bawanya setelah di tukarkan dengan makanan milik orang lain.

Menurut tokoh masyarakat setempat, tradisi sedekah bumi ini dilakukan setiap tahun sekali sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen yang melimpah. Sedangkan udik-udikan, terbuka bagi warga yang ingin bersedekah. “Udik-udikan ini terbuka untuk masyarakat umum yang ingin bersedekah”, uar Sugeng Riyadi, salah seorang tokoh masyarakat.

Bagi warga, tradisi udik-udikan bukan hanya sekedar berebut untuk mendapatkan uang receh semata, tetapi lebih dari itu, adalah untuk menjaga hubungan yang harmonis dengan tetangga sambil tetap menjunjung tinggi adat istiadat.(86)