Tidak ada larung sesaji sebagaimana kebiasaan acara petik laut di berbagai daerah pesisir lain di pantai jawa. Sudah sejak lama acara petik laut di pantura Lamongan yang sangat kental dengan budaya Islami dikemas dengan kegiatan tasyakuran yang diisi berbagai kegiatan sosial dan hiburan tradisional. Seperti petik laut yang kemarin diselenggarakan Rukun Nelayan Desa Kranji/Paciran yang diramaikan dengan kesenian campur sari.
Petik laut itu dibuka Bupati Lamongan Fadeli kemarin di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Desa Kranji. Acara itu dihadiri pula sejumlah pejabat Pemkab Lamongan, seperti Plt Sekkab Yuhronur Efendi dan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Aris Setiadi bersama perwakilan perusahaan migas yang saat itu menyerahkan bantuan sosial.
Perusahaan migas tersebut menyerahkan bantuan seragam dan tas sekolah kepada 150 anak yatim nelayan. Juga memberikan bantuan infratsruktur untuk 15 desa nelayan senilai Rp 50 juta.
“Saya berharap nelayan agar terus menjaga kerukunan antar sesame nelayan. Bukan hanya dengan nelayan di Lamongan, namun juga dengan nelayan daerah lain. Karena semuanya mencari rejeki dari laut, “ ujarnya merujuk kehadiran Yanto, Ketua Rukun Nelayan di Sumenep dalam petik laut tersebut.
Sementara Fadeli di kesempatan itu menyampaikan pemerintah daerah akan tetap meneruskan program untuk nelayan yang terbukti membawa manfaat. Seperti bantuan rumpon dasar yang terbukti efektif memberi kepastian nelayan untuk mencari ikan. Karena rumpon ini bisa menjadi rumah bagi berbagi jenis ikan.
Tahun lalu, total produksi ikan Lamongan, baik dari perikanan tangkap maupun budidaya mencapai 99.543,95 ton. Sedangkan dari sektor perikanan tangkap laut saja menyumbang produksi hingga 61.431,53 ton.
Sementara tahun ini total produksi perikanan ditargetkan bisa mencapai 100.628,71 ton. Dari perikanan tangkap laut saja ditargetkan bisa mencapai 61.707,85 ton. Untuk tahun depan, dengan armada perikanan yang mencapai 7.526 unit, jumlah produksi dari perikanan laut diharapkan bisa naik mencapai 62.448,35 ton. (Humas Pemda Lamongan)