SOUVENIR ETNIK KHAS BANYUWANGI YANG LARIS MANIS


Bermula dari hobi, Sudarmi, ibu rumah tangga warga Jalan Kali Lo, Kelurahan Pengantigan, Kecamatan Kota Banyuwangi Jawa Timur, sukses dengan usaha kerajinan aneka souvenir etnik khas Banyuwangi. Bahkan pesanan souvenir, banyak berdatangan dari kota-kota wisata di tanah air.

Usaha Sudarmi tersebut bermula dari hobi membuat boneka mini berbahan tanah liat dan lilin. Ibu dua orang anak tersebut, bahka termasuk dalam deretan pengusaha sukses di kabupaten yang terletak di ujung timur pulau jawa tersebut.

Berkat ketekunannya, souvenir etnik seperti patung gandrung, replika barongsai dan beberapa miniatur etnik lainnya banyak di buru pembeli. Tak heran jika dalam waktu sepuluh tahun, usaha yang di rintisnya tersebut, mengalami kemajuan pesat dan menjadi salah satu rujukan bagi wisatawan.

Menurut Sudarmi, selain melayani pesanan souvenir etnik untuk acara pemerintah, hasil karyanya juga banyak diminati warga yang akan melaksanakan pesta pernikahan, khitanan dan pesta ulang tahun. Tak heran jika dalam satu bulan, omset yang ia dapatkan dari penjualan aneka souvenir bisa mencapai Tiga Puluh hingga Lima Puluh Juta Rupiah.

Proses pembuatan souvenir etnik ini pun tidaklah terlalu sulit. Bahkan pengerjaannya juga tidak membutuh tempat yang luas. Pertama bahan dari gipsum di buat layaknya adonan yang menyerupai vas bunga berukuran kecil. Setelah tempat lilin terbentuk, langkah selanjutnya adalah proses pewarnaan.

Caranya, tempat lilin yang sudah terbentuk di celupkan ke dalam cat tembok. Selesai mewarnai dan cat sudah kering, barulah bahan untuk membuat lilin di cairkan dengan cara di panaskan di atas kompor. Selanjutnyanya cairan lilin tersebut di tuangkan ke dalam tempat lilin yang sudah di siapkan. Setelah tempat di penuhi cairan lilin, langkah terakhi adalah, memasang sumbu lilin yang terbuat dari benang yang berukuran besar.

Harga jual souvenir etnik Sudarmi berkisar antara Sepuluh Ribu hingga 30 Ribu Rupiah, tergantung besar kecilnya barang. Saat ini, souvenir yang banyak di buru pembeli adalah gantungan kunci penari gandrung yang menjadi maskot kota Banyuwagi.