KECAP PRODUKSI RUMAHAN BERBAHAN KEDELAI HITAM



Kecap merupakan bahan makanan pelengkap aneka makanan. Namun, tidak semua kecap manis yang biasa kita konsumsi dan menjadi pelezat masakan tersebut, merupakan buatan pabrik. Di bantul, yogyakarta, kecap dibuat dengan cara sederhana serta beromset hingga belasan juta rupiah per bulan.

Seperti yang di lakukan sejumlah pengrajin kecap di wilayah Mantub, Baturetno, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta yang membuat kecap dari bahan kedelai hitam. Proses pembuatan kecap sebenarnya sangat sederhana, hanya saja dibutuhkan kesabaran, mulai awal hingga pengemasan. Kedelai hitam yang telah dicuci dengan air bersih, kemudian ditanak hingga lunak. Setelah itu, kedelai yang telah lunak tadi diangkat dan ditiriskan, untuk kemudian ditabur dengan ragi, agar terjadi proses fermentasi.

Selang 3 hari kemudian, kedelai diangkat dan dijemur, setelah sebelumnya ditambahkan air dan garam. Nah, proses inilah yang memakan waktu lama. Pengrajin harus menunggu 1,5 hingga 3 bulan, untuk mendapatkan biang kecap yang nantinya dicampur dengan gula jawa dan dimasak lebih kurang selama 3 jam, hingga didapatkan kekentalan tertentu. Untuk 1 ton kecap tersebut dihasilkan dari 200 kg kedelai hitam serta 500 kg gula jawa.

Usaha pembuatan kecap tersebut telah di tekuni pengrajin sejak tahun 2004. Meski sempat turun akibat gempa besar yang terjadi tahun 2006 lalu, namun, saat ini, mereka telah mempunyai pelanggan tetap, sehingga, untuk setiap bulannya, mereka mampu memproduksi kecap manis sebanyak 1 ton dengan omset mencapai rata-rata 11 Juta Rupiah.

Soal harga, para pengrajin menjualnya dengan harga antara 2.500 untuk botol kecil, hingga kemasan 6 kilogram, dengan harga 67 Ribu Rupiah.

Terkait banyaknya produksi kecap yang dibuat oleh pabrik, para pengrajin mengaku, tidak takut dengan persaingan tersebut, karena pra konsumen, tetap memperhatikan cita rasa alami.