MENDULANG REJEKI DENGAN BUDIDAYA BURUNG PERKUTUT



Membudidayakan burung perkutut merupakan hobi sekaligus bisa mendatangkan keuntungan besar. Selain mudah perawatannya, burung perkutut mempunyai istimewaan yakni mampu hidup lebih dari Lima Puluh Tahun, sama dengan umur manusia.

Dibanding budidaya unggas lainnya, membudidayakan perkutut mempunyai beberapa kelebihan. Dari sisi teknis pengelolaan, budidaya perkutut tidaklah rumit. Dengan teknik beternak yang jitu, modal yang dikeluarkan juga tidak terlalu besar. Dengan sangkar berukuran 1x 1x 2 meter persegi, para penggemar perkutut dapat membudidayakannya.

Salah satunya adalah Dalhari, warga Desa Paponan, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung Jawa tengah. Sejak dua puluh tahun ini, Dalhari membudidayakan burung perkutut di rumahnya. Disamping mudah perawatannya, burung perkutut juga tidak gampang stres dan terkena penyakit. Hanya yang menjadi perhatiannya sehari harinya adalah membersihkan kandang, memberi pakan dan minuman.

Untuk pakan burung, Dalhari hanya menyiapkan biji bijian, rumput dan padi padian yang merupakan makanan utama dari perkutut. Selain itu juga diberi pakan berupa beras merah, milet, butiran jagung serta vitamin untuk ketahanan tubuh.

Terdapat dua jenis perkutut yang kini dibudidayakan Dalhari, yakni jenis lokal dan Bangkok. Dua jenis tersebut nantinya akan disilangkan menjadi induk. Dalhari memilih dua jenis itu karena masing masing jenis mempunyai keistimewaan tersendiri. Dari jenis lokal mempunyai ketahanan tubuh yang kuat, sedangkan jenis bangkok mempunyai suara yang bagus. Dengan cara tersebut, perkutut mampu berkembang biak hingga tiga kali dalam kurun waktu dua bulan dengan bibit yang berkualitas bagus.

Setiap bulannya, Dalhari mampu menjual sekitar Tiga Puluh ekor. Untuk perkutut yang baru berumur lima belas hari, dirinya menjual dengan harga satu hingga satu setengah juta rupiah. Sedangkan burung perkutut yang tergolong berkualitas bagus dijual dengan harga puluhan hingga ratusan juta rupiah.

Kebanyakan para penggemar perkutut dari berbagai daerah di indonesia seperti, jakarta, semarang, jawa timur dan jogyakarta, datang langsung kerumah Dalhari untuk membelinya. Dalam sebulan dalhari mampu meraup keuntungan hingga Puluhan Juta Rupiah dari bisnisnya tersebut.