Menengok Pecinta Burung Di Kota Batik

MUHAMMAD FAHMI B
SAYANG BURUNG - M Rofiq sangat sayang kepada seluruh burungnya.

Menengok Pecinta Burung Di Kota Batik
Meski Keluar Kocek Banyak, yang Penting Burung Berkicau

BAGI pecinta burung, segala sesuatu akan rela dilakukannya demi koleksi burungnya berkicau dan sehat. Seperti, M Rofiq yang rela mengeluarkan sejumlah uang yang nilai nominalnya lebih besar bila dibandingkan dengan uang makan manusia setiap harinya. Seperti apa kisahnya?

LAPORAN : Muhammad Fahmi B
DARI : Pekalongan

PAGI itu cuaca sangat cerah, seperti biasanya M Rofiq (45) warga Kelurahan Sapuro atau tepatnya warga Jalan Irian mengeluarkan burungnya satu persatu dari dalam rumahnya. Dirinya mempunyai burung hingga belasan ekor, namun burung tersebut dikhususkan hanya burung kicauan saja.
"Kegiatan rutin saya setiap pagi mengeluarkan burung dan selanjutnya memandikannya satu persatu. Saya memang suka sekali dengan burung, namun hanya burung berjenis kicauan saja," jelasnya sembari memegang rokok kretek ditangannya.
Jumlah total semua burung yang dimiliki M Rofiq mencapai 15 ekor burung yang terdiri dari beberapa jenis. Tentunya bukan asal burung yang dipeliharanya, melainkan burung kicauan yang benar-benar berkelas.
"Kalau dihitung-hitung jumlahnya mencapai 15 ekor. Terdiri dari Cucak Hijau, Muara Batu, Pentet. Selain itu ada juga Kenari, Trocokan, Ciblek, Tledekan, kutilang dan masih banyak lagi yang lainnya," bebernya.
Rofiq panggilan akrabnya mengaku untuk jenis-jenis tertentu ada burung yang paling dicintainya. Burung tersebut adalah burung jenis Kutilang. hal tersebut dikarenakan selain mudah perawatannya juga burung bisa menirukan suara berbagai jenis burung-burung lainnya.
"Suaranya yang antik dan ocehannya yang bagus membuat saya jatuh hati dengan kutilang. Selain itu biaya perawatannya tergolong murah bila dibandingkan dengan burung-burung lainnya," ungkapnya.
Selain Kutilang, dirinya juag paling menyukai Tledekan. Dikarenakan burung tersebut bisa berjoget riang. Suaranya yang keras membuat suasana menjadi lebih indah dan terasa nyaman didalam rumah. "Yang selanjutnya burung Pentet yang paling saya suka, karena variasi suaranya yang banyak, sehingga tidak terkesan monoton. Namun makannya yang rada susah dan mahal yakni kroto dan jangrik," bebernya.
Bagi Rofiq burung yang tergolong sulit perawatannya yakni burung Pentet. Pasalnya burung tersebut berbeda dengan burung-burung lainya. Perbedaanya setiap oarang yang memelihara harus mempunyai ikatan batin yang erat dengannya.
"Tidak sembarang orang bisa memelihara Pentet, harus mempunyai hubungan emosional dengan sang burung. Dalam memeliharanya harus disamakan dengan naruni manusia. Jadi penuh dengan kesabaran dan keuletan," paparnya.
Burung milik Rofiq yang mudah perawatannya yakni burung Pentet. Dikarenakan makannya hanya kroto dan jangkrik. Selain itu suaranya yang merdu dan indah membuat setiap orang terkesima.

BIAYA MAHAL
Untuk bisa menggeluti hobby memelihara burung maka harus siap-siap untuk mengeluarkan uang dari dompet dalam-dalam. Berbagai keperluan burung harus bisa diwujudkan empunya.
"Meski bila dihitung rata-rata setiap hari saya harus mengeluarkan uang lebih dari Rp 20.000, namun saya tetap ikhlas. Dikarenakan saya bangga merawat semua burung-burung ini. Keperluan itu seperti diantaranya untuk membeli pakan, suplemen dan biaya-biaya tak terduga lainnya seperti obat," ujarnya.

HOBBY dan JUAL BELI
Bagi sebagian orang menjalankan suatu hobby bisa juga dimanfaatkan sebagai ajang bisnis. Seperti halnya Rofiq, dirinya juga menganggap hobby yang digeluti sejak tahun 2003 tersebut menjadi sumber pendapatan. "Menganggap hobby ini bisa mencetak lembaran rupiah bagi saya. Memang niat dari awal hanya sekedar hobby saja, namun seiring berjalannya waktu ada orang yang mau membeli burung saya. Begitu harga cocok dan terjadi deal maka burung itu saya lepas kepada orang tersebut. Berharap diberi kekuatan merawat dan jangan sampai burung-burung sakit," pungkasnya. (*)