BONEKA AKAR WANGI TEMBUS PASAR MANCANEGARA



Di tangan Hidayatul Nafiah(30), warga Pongaran, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Jogjakarta, akar wangi yang selama ini hanya sebagai pengharum ruangan, ternyata bisa dirangkai menjadi aneka jenis kerajinan seperti boneka, bahkan tembus pasar mancanegara.

Bukan hanya itu saja, aroma akar wangi ternyata juga menarik minat pembeli asal Timur Tengah. Sehingga aneka kerajinan berbahan baku akar wangi ini laris manis di negara seperti, Arab Saudi, Yaman, Kairo Mesir dan Palestina.

Hidayatul Nafiah mengaku, ia bersama beberapa perajin boneka akar wangi di desanya, bahkan bisa mengirim hingga puluhan ribu boneka ke sejumlah negara meski masih melalui agen dari Jogjkarta.

Di Timur Tengah, boneka akar wangi ini biasanya dijual mulai harga Rp 50.000 per unit hingga Rp 70.000 perunit. Sementara di pasar lokal, boneka akar wangi biasanya untuk souvenir dan hiasan ruangan, karena sekaligus pengharum ruangan.

Untuk pasar lokal, Hidayatul Nafiah rata-rata mampu memasarkan antara 5000 hingga 6000 buah boneka akar wangi setiap minggu. Seperti ke Malioboro, Bringharjo, Solo dan Bali. Sedang pemesanan khusus untuk souvenir hajatan, setiap bulan bisa mencapai 10 ribu buah boneka akar wangi ukuran kecil.

Di pasaran lokal aneka boneka akar wangi buatan Hidayatul Nafiah, dan kawan-kawannya biasanya dijual dengan harga mulai Rp 5000 hingga Rp 10.000 per buah, tergantung besar kecilnya boneka.

Menurut Hidayatul Nafiah, boneka akar wangi paling favorit diantaranya boneka panda, kura-kura, katak dan anjing. Sedang untuk souvenir, biasanya berupa boneka monyet dan kura-kura.

Untuk memenuhi kebutuhan akar wangi, para perajin disentolo ini biasanya mendapatkan pasokan akar wangi dari Gunung Kidul, Jogjakarta atau Wonogiri, Jawa Tengah, hingga 2 ton setiap bulan.